SENTUL TODAYÂ – Kepala Badan Nasional Penanggulangan TerorÂisme (BNPT), Saud Usman NaÂsution mengatakan 40 dari 240 narapidana teroris sudah sadar dan siap keluar dari ajaran raÂdikalisme. 40 Napi ini sekarang dipisahkan dan tak digabungkan dengan napi yang masih memiÂliki paham radikal.
“40 Napi sadar, dan kopÂeratif. Kami pisahkan di temÂpat pemenjaraan itu agar janÂgan gabung. Agar yang sudah kooperatif dipengaruhi yang masih radikal. Kalau ketemu nanti kan bisa takut,†ujar Saud, kemarin.
Dia menyebut lokasi pemisaÂhan 40 napi ini rencananya diÂtempatkan di salah satu lembaga pemasyarakatan di Bogor, Jawa Barat. Upaya ini agar napi yang sudah sadar tak kembali terpenÂgaruh. “Itu di Sentul, Jawa Barat upaya rencana kita. Ini supaya tak terpengaruh lagi,†tuturnya
Seperti apa upaya penyadaran yang dilakukan BNPT terhadap napi di dalam lapas? Menurutnya, beberÂapa pihak dari mulai pakar, ulama, hingga psikolog dituÂrunkan membantu penyadaÂran. “Kami ajak pakar-paÂkar dan ulama-ulama serta psikolog agar mereka mau komunikasi,†tuturnya.
Menurutnya, pakar, tokoh agama ini disiapkan pula mengÂhadapi narapidana dengan paham radikal dan sulit disÂadarkan. Dari 240 napi, ada 8 napi teroris yang doktrinasinya begitu kuat. “8 Itu masih kuat, kokoh dengan pola pikirannya yang radikal. Ini kami terus koÂmunikasikan dengan tokoh ulaÂma sampai pakar,†tandasnya.
(Yuska Apitya)