JAKARTA TODAYÂ – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan besaran penurunan Solar dan Premium diputuskan 31 Maret 2016.
Menteri ESDM, Sudirman Said, memastikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) penugasan akan kembali diturunkan bulan deÂpan. Jenis BBM yang diÂpastikan turun per 1 April 2016 antara lain Premium dan Solar. “Penurunannya berapa kita tunggu tanggal 31 Maret, sedang dihitung,” tutur Sudirman Said di kantornya, JuÂmat(18/3/2016).
Sebelumnya, Sudirman telah menÂgungkapkan rencana pemerintah menetapkan harga baru BBM pada akhÂir Maret 2016 dan berlaku efektif pada bulan berikutnya.
Sudirman mengungkapkan ada dua faktor utama yang akan menyebabkan harga BBM turun yaitu nilai tukar rupiÂah terhadap dolar Amerika Serikat dan tertekannya harga minyak dunia. “Kalau melihat seluruh aspek, baik rupiah yang menguat kemudian harga minyak dunia yang turun, (harga BBM) itu sudah pasti akan ada penurunan,” ujarnya.
Sebagai informasi, pemerintah teraÂkhir kali mengubah haga BBM pada JanÂuari 2016 lalu. Penetapan harga baru akan dilakukan per tiga bulan sekali.
Saat ini harga BBM jenis Premium sebesar Rp 7.050 di wilayah Jawa-Bali dan Rp 6.950 di luar Jawa Bali, sementaÂra solar bersubsidi Rp 5.650 per liter. PerÂtamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite mengalami penurunan harga sebesar Rp 200 per liter. Penurunan harga BBM tersebut mulai berlaku Selasa, 15 Maret 2016, pukul 00.00. Sedangkan harga solar atau biosolar nonsubsidi turun Rp 400 per liter di seluruh Indonesia.
Dengan penurunan harga BBM kali ini, harga Pertamax Plus turun dari Rp 8.950 menjadi Rp 8.750, Pertamina Dex dari Rp 8.800 menjadi Rp 8.600, dan Pertalite dari Rp 7.700 menjadi Rp 7.500 per liter.
Sejauh ini, PT Pertamina (Persero) menurunkan harga Pertamax, PertaÂmax Plus, Pertamina Dex dan Pertalite sebesar Rp 200 per liter.
Vice President Corporate CommuÂnication Pertamina, Wianda PusponeÂgoro, mengatakan penurunan ini seÂjalan dengan terus merosotnya harga minyak mentah dunia. Ini berpengaruh pada harga indeks pasar BBM tersebut.
Wianda menyebut, harga pertamax di Jakarta yang semula Rp 7.950 per liter turun menjadi Rp 7.750 per liter. Pertamax plus turun dari Rp 8.950 per liter menjadi Rp 8.750 per liter.
Penurunan harga juga terjadi pada produk diesel berkualitas tinggi, PerÂtamina Dex. Per 15 Maret mendatang, Pertamina Dex dijual dengan harga Rp 8.600 per liter dari semula Rp 8.800 per liter. Adapun, Pertamax Racing tidak mengalami perubahan. “PenuÂrunan ini ditetapkan dengan memperÂhatikan perkembangan harga minyak mentah dan produk dunia. Besaran penurunan harga sebesar Rp 200 per liter berlaku sama untuk seluruh daeÂrah dan untuk produk Pertamax/Bio Pertamax, Pertamax Plus, dan PertamiÂna Dex yang berlaku terhitung mulai 15 Maret pukul 00.00,†kata Wianda.
Dia melanjutkan, pertalite juga tuÂrun Rp 200 per liter, dari Rp 7.500 per liter menjadi Rp 7.300 per liter. Solar/Biosolar nonsubsidi mengalami penuÂrunan lebih dalam yaitu Rp 400 per liter di seluruh daerah.
(Yuska Apitya/dtk)