KEPUTUSAN BI menurunkan besaran bunga acuan atau BI rate sebesar 25 basis poin di luar dugaan pelaku pasar sebelumnya, kebijakan tersebut menjadi salah satu kabar baik ditengah mandeknya sejumlah langkah pemerintah khususnya terkait kebijakan untuk mengesahkan RUU Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty.
Oleh : Winda | Latifa
[email protected]
Kebijakan suku bunga acuan atau BI rate menjadi kabar penggembira ditengah isu kelÂÂuarnya Inggris dari Uni Eropa, Walaupun demikian masih ada asa kemungkinan kebijakan RUU Tax Amnesty akan disahkan pemerÂÂintah dalam waktu dekat. Jika itu terjadi, maka pelaku pasar masih memiliki peluang untuk menikmati potensi terjadinya penguatan pada kinerja IHSG maupun dari sisi keÂÂmungkinan penguatan pada mata uang Rupiah.
Asa tersebut masih terus didenÂÂgungkan saat ini. Setelah sebelumnya semua kebijakan pemerintah terkeÂÂsan stagnan dan selama bulan Mei sebelumnya pasar keuangan kita juga terus mengalami tekanan yang cuÂÂkup besar. Setelah Mei berlalu, maka selanjutnya kita mengharapkan di bulan-bulan selanjutnya hingga akhir tahun ada sentimen baru yang bisa dimanfaatkan untuk mengais keunÂÂtungan.
Bank Sentral AS sebelumnya telah menunda kenaikan suku bunga acuan yang mengakibatkan pasar keuangan kita bergerak sangat atraktif. Rupiah mendadak perkasa dengan kebijakan tersebut. Harga emas dunia juga menÂÂgalami kenaikan yang juga merupakÂÂan buah hasil dari ditundanya kenaiÂÂkan suku bunga acuan.
Namun kemungkinan wacana kenaikan suku bunga acuan terseÂÂbut tetap berpeluang didengungkan kembali di semester ke dua tahun ini. Walaupun entah kapan, namun pelaku di pasar keuangan masih mewanti-wanti kemungkinan terealÂÂisasinya kenaikan suku bunga acuan tersebut. Sehingga apa yang bisa diÂÂlakukan adalah dengan mengimbanÂÂgi adanya sentiment baru di pasar keuangan kita.
Artinya dengan rencana keÂÂluarnya Inggris dari Uni Eropa, ditÂÂambah dengan kemungkinan kenaiÂÂkan suku bunga acuan. Maka tidak ada upaya pemerintah dalam memÂÂperbaiki sendi-sendi perekonomian khususnya memperbaiki sisi angÂÂgaran belanja. Saya pikir hingga akhir tahun ini kita akan berhadaÂÂpan dengan masa-masa buram di pasar keuangan kita.