PERTAMINA-PGNJAKARTA, TODAY – Penggabungan PT Pertamina (Per­sero) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk (PGAS) masih terus diproses. Salah satu tujuan penggabungan kedua BUMN energi tersebut, dengan Pertamina sebagai induknya, yakni membuat harga gas domestik bisa lebih murah.

Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah, harga gas belum tentu bisa langsung turun pasca peng­gabungan PGN dan Pertamina.

BACA JUGA :  Hasil Uber Cup 2024, Tim Bulu Tangkis Indonesia Takluk dari Jepang

“Bicara harga itu agak pelik. Walau sudah holding, itu (harga gas turun) di luar kemampuan Pertamina dan PGN saja yang tentukan. Itu juga ranahnya dengan Kementeri­an ESDM juga,” kata Edwin di acara Diskusi Energi Kita, di Kebon Sirih, Jakarta, Minggu (14/8/2016).

BACA JUGA :  2 Warga di Malang Dibacok Cerulit, Diduga Gegara Rebutan Lahan Parkir

Di sektor hulu, dia menjelaskan, harga gas sangat dominan dipengaruhi kondisi lapangan blok migas yang jadi sumber gas.

============================================================
============================================================
============================================================