TANGERANG, TODAY — Ribuan penumpang pesawat telantar. Lebih dari 80 penerbangan GaruÂda dari dan ke Bandara Soekarno Hatta mengalami keterlambatan berjam-jam dan jadal penerbangan pun kacau balau.
Pihak otoritas Bandara SoekÂarno Hatta PT Angkasa Pura II belum bisa mengatasi dampak dari kebakaran yang terjadi di TerÂminal 2 E, Minggu (5/7/2015) pagi. Akibatnya, ribuan penumpang telÂantar di ruang-ruang tunggu TerÂminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.
Seperti diketahui, Terminal 2E Bandara Internasional SoekÂarno-Hatta, ludes terbakar, Api dilaporkan mulai terlihat sejak puÂkul 06.00 WIB. Api muncul dari terminal keberangkatan, tepatnya di ruang business lounge Terminal 2E. Akibat kebakaran itu, Gate 4 terminal itu ditutup dan penumpÂang dipindahkan ke Gate 2. SumÂber api terlihat di JW Lounge 2E.
Corporate Secretary PT AngÂkasa Pura II (Persero) Agus Haryadi mengatakan, api yang membakar JW Sky Lounge di Terminal 2E BanÂdar Soetta terdeteksi pada Minggu, 5 Juli 2015, pukul 05.50 WIB. “DiÂawali percikan api dan asap yang mengepul,†kata Agus.
Melihat percikan api membeÂsar, pegawai JW Sky Lounge berÂhamburan keluar. Petugas Aviation Security AP II yang berada di dekat lokasi dibantu anggota staf yang lain berupaya mendekati sumber api dengan menggunakan alat pemÂadam api ringan, tapi bagian dalam JW Sky lounge tidak bisa terlihat karena asap yang pekat dan menÂguarkan bau menyengat. “Pukul 07.15 WIB, api berhasil dijinakkan,†kata Agus.
Kebakaran yang terjadi di JW Sky Lounge ini mengganggu operaÂsional di bandara sejak pagi hingga siang. Agus mengatakan operaÂsional terganggu di sistem check-in penumpang karena listrik di area itu harus dipadamkan ketika keÂbakaran tersebut terjadi. Langkah ini dilakukan sebagai pengamanan untuk mencegah api tidak meluas. «Untuk menghidupkannya kembali, kami butuh pertimbangan teknis. Jika listrik langsung dihidupkan, dampaknya seperti apa?» ucapnya.
Akibat terganggunya sistem check- in ini, terjadi penumpukan penumpÂang di Terminal 2D dan 2F. Ribuan memenuhi ruang tunggu terminal tersebut bagian dalam dan mengular hingga luar. Kebanyakan penumpang tidak tahu apa yang membuat penerÂbangan mereka terganggu. “Saya mau terbang pukul 12.45 ke Yogyakarta menggunakan Garuda, tiba di banÂdara kondisinya sudah ramai seperti ini,†tutur Tjiptadi.
Kepala Kepolisian Resor Bandar Udara Soekarno-Hatta Komisaris Besar C.H. Pattopoi mengatakan, penyebab kebakaran di JW Sky Lounge di Terminal 2E Soekarno-Hatta diduga arus pendek listrik pada oven restoran dan ruang tunggu pesawat tersebut. “Api diÂduga dari oven, tapi kepastiannya menunggu hasil pemeriksaan Pusat Laboratorium Forensik Mabes PolÂri,†kata Pattopoi.
Pattopoi mengatakan dugaan korsleting terjadi pada oven pengÂhangat makanan di lounge tersebut muncul setelah polisi melakukan pemeriksaan menyeluruh di loÂkasi kebakaran. “Oven itu tadinya disiapkan untuk memanaskan makanan,†kata Pattopoi.
Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan 200 dari sekiÂtar 300 meter area lounge itu terÂbakar habis. “Tapi penyebabnya beÂlum bisa dipastikan,†katanya.
Terpisah, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan, sampai Minggu sore, 5 Juli 2015, Garuda Indonesia telah menerbangkan 40 dari 80 penerÂbangan yang mengalami keterlamÂbatan sepanjang hari ini akibat keÂbakaran JW Sky Lounge. “Kami kini masih mengatur 40 penerbangan yang tersisa,†kata Arif di Soekarno-Hatta, Minggu (5/7/2015) petang.
Sebanyak 80 penerbangan yang mengalami keterlambatan antara 1 sampai 4 jam tersebut, Arif menjelasÂkan, merupakan 20 penerbangan pagi pukul 07.00-12.00 dan 60 penÂerbangan dari pukul 12.00 hingga 16.00. Menurut Arif, semua jadwal akan diterbangkan malam ini.
Arif mengatakan berbagai upaya telah dilakukan Garuda untuk menÂgatasi penumpukan penumpang di Terminal 2 E dan F seperti mengÂgunakan Wifi untuk menjalankan sistem check-in. Tapi, upaya terseÂbut tidak maksimal mengurangi penumpukan penumpang.
Arif mengakui Garuda mengalÂami aspek yang sangat kritis selain server yang mengalami masalah, conveyor juga mati. “Jadi bukan hanya sistem, bagasinya juga manÂual. Ditambah lagi jumlah penumÂpang melonjak pada akhir pekan ini,†kata Arif.
Dalam sehari Garuda Indonesia menerbangkan 160 pesawat dari Cengkareng ke kota seluruh IndoÂnesia dan sejumlah negara di dunia. Penerbangan sisanya menggunakÂan online sistem dan menggunakan pesawat berbadan lebar.
Arif menolak menyampaikan kerugian maskapai terkait masalah ini. “Kerugian delay saja beban buat kami,†katanya.
(Yuska Apitya Aji)