BOGOR TODAY- Dalam kegiatan syukuran ulang tahun partai Demokrat yang digelar di kantor DPC Demokrat Kota Bogor, Jalan R3, Kecamatan Bogor Timur, Walikota Bogor Bima Arya memberikan apresiasi kepada seluruh partai politik di Kota Bogor yang guyub serta kompak, sehingga seluruh parpol di Kota Bogor hadir dalam acara syukuran HUT partai tersebut, akhir pekan lalu.
 
Disela acara dan seolah memberi sinyal karena tanpa diduga, Bima meminta secara khusus Ketua DPC PPP Kota Bogor Zaenul Mutaqin untuk berdiri di sampingnya dan berjabat tangan. Kemudian, mendampingi dirinya yang sedang memberi sambutan.  
 
Meski tak diketahui, apa maksud Bima ini, namun hal tersebut menjadi perhatian seluruh pimpinan parpol yang hadir diantaranya, Ketua DPC PDI Perjuangan Dadang I Danubrata, ketua DPD Golkar Tauhid J Tagor, perwakilan dari PKS Najamudin, perwakilan Nasdem Alex Solihin, Ketua DPC Perindo Yane, serta perwakilan parpol lainnya dan masyarakat yang datang dalam acara tersebut.
 
Bima melanjutkan, sampai saat ini masing masing partai politik maupun para bakal calon Walikota berusaha membangun komunikasi yang cair dan dinamis. Belum ada satupun yang mengerucutkan soal pasangan calon dan masih dalam proses cair. Mungkin sampai akhir tahun nanti, baru ada polanya dan ini baik untuk politik di Kota Bogor.
 
“Saya sudah putuskan tidak maju di Pilgub Jabar, tetapi untuk Pilwalkot Bogor adalah bab yang lain, jadi tugas saya menuntaskan program prioritas amanah kinerja memimpin Kota Bogor dulu,” ujar Bima.
 
Ia menjelaskan, untuk keputusan soal Pilwalkot Bogor, karena pendaftaran nya juga masih lama sekitar Januari 2018, maka saat ini masih dalam proses menunggu rekomendasi partai. Atau bisa saja di percepat sesui agenda partai, jadi ketika rekomendasi dikeluarkan oleh satu partai, maka disitulah kemungkinan akan ada pengumuman sikap soal Pilwalkot. 


“Namanya politik adalah seni segala  kemungkinan dan tidak ada yang tidak mungkin dalam politik itu, semua skenario bisa terjadi, baik saya tidak maju lagi di Pilwalkot dan digantikan oleh Pa usmar atau saya maju dengan berpasangan lagi dengan pa Usmar atau saya maju dengan pasangan lain, masih sangat terbuka dan cair. Saya juga akan umumkan apabila parpol parpol di Kota Bogor sudah mengeluarkan rekomendasinya,” jelasnya.
 
Untuk di Jawa Barat, lanjut politisi PAN ini, konsteleasi perpolotikan di Jabar sedang terjadi pergeseran sehingga saat ini sedang menjajaki poros koalisi baru diantaranya Demokrat, PPP dan PAN, dan apakah poros itu memiliki calon baru atau mengusung calon yang sudah ada, semuanya masih dalam proses.
 
“Kalau kita sudah punya skenario di Kota Bogor, maka Provinsi tidak bisa intervensi, tetapi kalau Provinsi lebih dulu, maka Kota Bogor bisa saja mengikuti arahak koalisi Pilgub Jabar. Terkit dibukanya penjaringan pendaftaran di DPD PAN Kota Bogor, ada dua skenario, kalau saya maju lagi maka pendaftaran di DPD PAN untuk mencari pendamping saya, tetapi kalau saya tidak maju lagi, maka DPD PAN harus menyiapkan calon untuk posisi Walikota dan Wakil Walikotanya,” tandasnya.
 
Terpisah, Ketua DPC PPP Kota Bogor, Zaenul Mutaqin (ZM) mengatakan, pada Pilwalkot nanti, PPP sudah melakukan berbagai persiapan dan PPP akan berjuang untuk memenangkan Pilwalkot. PPP terus membuka komunikasi lintas parpol dan menjajaki komunikasi dengan para bakal calon Walikota.
 
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa secepatnya mengerucut, karena kami juga tidak mau berlama-lama, agar bisa fokus dalam mempersiapkan diri menghadapin Pilkada 2018 dan itu harus menang. Bagi PPP dengan siapapun berkoalisi, menang itu harga mati,” tegasnya.
 
Lanjut politisi berlambang Ka’bah itu, perkembangan politik di Kota Bogor masih dinamis dan cair. Bahkan saat ini sedang intensif dilakukan penjajakan koalisi poros baru di tingkat Jabar, diataranya PPP, PAN dan Demokrat. Tentunya adanya poros itupun bisa terjadi di Kota Bogor. Kemudian, tinggal menunggu intruksi dari DPW, apakah harus diikuti oleh Kota Bogor atau memberikan kebebasan kepada Kota Bogor khususnya PPP Kota Bogor untuk menentukan koalisi diluar tiga parpol tersebut. 
 
“Jika diteruskan ke Kota Bogor tentu kita siap dan jika di berikan kebebasan tidak harus mengikuti koalisi tersebut, kita juga siap berkoalisi dengan siapapun yang jelas, koalisi itu harus menang,” jelasnya.
 
ZM mengungkapkan, untuk maju di Pilwalkot Bogor, dirinya berpasangan dengan saiapapan akan siap jika partai sudah menugaskan dan memerintahkan, baik bersanding dengan incumbent atau bertanding. Intinya pada Pilwalkot nanti, PPP Kota Bogor harus memenangkannya. “Saya siap dengan siapapun berpasangan, yang penting PPP memenangkan Pilwalkot. Untuk posisi, PPP Kota Bogor tetap menargetkan posisi Calon Walikota,” tutupnya.(Yuska Apitya)
BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Kamis 25 April 2024
============================================================
============================================================
============================================================