115107013Wacana kerjasama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pembayaran tol elektronik (e-payment toll) yang selama ini didengung-dengungkan akhirnya terwujud. Empat bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara alias Himbara kemarin resmi bekerjasama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dalam peluncuran kartu e- toll dalam mewujudkan cashless society. Cashless society artinya gaya hidup masyarakat yang tidak lagi menggunakan uang fisik untuk bertransaksi.

Oleh : Winda | Latifa
[email protected]

Hadir dalam peluncuran yakni Menteri Negara BUMN Rini Soemarno, Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman, Ketua Umum Himbara sekaligus Direk­tur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Asmawi Syam, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Achmad Baiquni dan Direktur Uta­ma PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono.

Dalam sambutannya, Rini menga­presiasi kinerja seluruh pihak terutama kepada Bank Mandiri yang disebutnya akhirnya bersedia membuka diri. Pasal­nya selama ini, sistem pembayaran tol elektronik sejatinya sudah dilaksanakan oleh Bank Mandiri sejak tahun 2010 si­lam dan dengan sistem yang sudah cu­kup matang.

Oleh karena itu, dengan terlibatnya tiga saudara lainnya diharapkan peng­gunaan e-toll dapat semakin meluas. Selain itu, kata Rini, biaya yang selama ini ditanggung oleh Bank Mandiri bisa lebih ringan. “Jadi bisa lebih efisien. Ka­lau dulu biayanya ditanggung Mandiri sendiri sekarang seperempatnya. Be­gitu pula dengan biaya sosialisasinya,” ujarnya usai peresmian di pintu tol Ja­tiasih, Senin (21/3/2016).

BACA JUGA :  Cara Membuat Rolade Ayam Klasik Spesial yang Simple dam Lezat

Rini juga berharap penggunaan e-toll ini kedepannya bisa digunakan di seluruh jalan tol dan bukan hanya di ruas tol yang dikelola Jasa Marga. Oleh karena itu, dirinya akan membujuk in­vestor swasta pengelola jalan tol agar mau memakai sistem pembayaran ini.

Dijelaskan Rini, sistem pembayaran seperti ini akan bisa mengurai kemac­etan di jalan tol. “Ini nanti akan sangat berguna di hari-hari padat seperti libur lebaran, natal dan tahun baru,” katanya.

Berdasarkan data dari Jasa Marga, total transaksi di gardu tol yang dikelola Jasa Marga mencapai angka Rp110 juta per bulan . Namun yang membayar di Gardu Tol Otomatis (GTO) dengan kartu e-toll baru sekitar 20 persen. Rini men­argetkan, dengan bergabungnya tiga bank BUMN lain, penetrasi pembayaran e-toll bisa naik tiga kali lipat.

Sementara itu Asmawi mengatakan tujuan utama dari sinergi BUMN ini adalah untuk mewujudkan cashless so­ciety. Ia mencontohkan, di negara-neg­ara maju masyarakatnya sudah jarang yang membawa uang tunai kemana-mana. Sementara di Indonesia, peng­gunaan uang nirtunai baru sekitar 35 persen.

BACA JUGA :  Cilacap Jateng Diguncang Gempa M4,9 Senin Pagi

Selain itu, bila penggunaan uang tunai semakin jarang, secara tidak lang­sung akan berdampak pada penambah­an likuiditas bank. “Jika uang fisik yang beredar semakin sedikit, artinya uang­nya tersimpan di bank. Dan itu artinya menambah likuiditas yang nantinya bisa digunakan untuk hal-hal lain atau istilahnya M1,” tukasnya.

Dijelaskan Asmawi, terhitung se­jak diluncurkan, seluruh kartu pem­bayaran elektronik milik bank BUMN (Mandiri e-money, BRI Brizzi, BNI Tap­cash dan BTN BLink) sudah bisa dipakai untuk pembayaran tol. Nantinya juga akan ada kartu e-toll khusus yang bisa diperoleh dan diisi ulang disemua jarin­gan bank BUMN.

Direktur Utama Jasamarga, Adity­awarman mengatakan, untuk tahap awal pembayaran menggunakan kartu e-toll baru bisa digunakan di tol luar kota yakni ruas tol JORR (Kebon Jeruk- TMII-Cilincing), ruas tol Ulujami-Pon­dok Aren, ruas tol Jakarta-Tangerang dan ruas tol Bogor Outer Ring Road.

“Secepatnya akan menyusul 14 ruas tol lain yang implementasinya secara bertahap,” katanya.

Hingga Desember 2015, total GTO yang beroperasi sebanyak 399 gardu atau 40 persen dari keseluruhan gardu tol operasi. Direncanakan pada akhir tahun ini jumlah GTO bisa meningkat menjadi 507 gardu atau 50 persen dari total gardu sehingga akan meningkat­kan penetrasi pembayaran elektronik. (NET)

============================================================
============================================================
============================================================