Wacana kerjasama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pembayaran tol elektronik (e-payment toll) yang selama ini didengung-dengungkan akhirnya terwujud. Empat bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara alias Himbara kemarin resmi bekerjasama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dalam peluncuran kartu e- toll dalam mewujudkan cashless society. Cashless society artinya gaya hidup masyarakat yang tidak lagi menggunakan uang fisik untuk bertransaksi.
Oleh : Winda | Latifa
[email protected]
Hadir dalam peluncuran yakni Menteri Negara BUMN Rini Soemarno, Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman, Ketua Umum Himbara sekaligus DirekÂtur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Asmawi Syam, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Achmad Baiquni dan Direktur UtaÂma PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono.
Dalam sambutannya, Rini mengaÂpresiasi kinerja seluruh pihak terutama kepada Bank Mandiri yang disebutnya akhirnya bersedia membuka diri. PasalÂnya selama ini, sistem pembayaran tol elektronik sejatinya sudah dilaksanakan oleh Bank Mandiri sejak tahun 2010 siÂlam dan dengan sistem yang sudah cuÂkup matang.
Oleh karena itu, dengan terlibatnya tiga saudara lainnya diharapkan pengÂgunaan e-toll dapat semakin meluas. Selain itu, kata Rini, biaya yang selama ini ditanggung oleh Bank Mandiri bisa lebih ringan. “Jadi bisa lebih efisien. KaÂlau dulu biayanya ditanggung Mandiri sendiri sekarang seperempatnya. BeÂgitu pula dengan biaya sosialisasinya,†ujarnya usai peresmian di pintu tol JaÂtiasih, Senin (21/3/2016).
Rini juga berharap penggunaan e-toll ini kedepannya bisa digunakan di seluruh jalan tol dan bukan hanya di ruas tol yang dikelola Jasa Marga. Oleh karena itu, dirinya akan membujuk inÂvestor swasta pengelola jalan tol agar mau memakai sistem pembayaran ini.
Dijelaskan Rini, sistem pembayaran seperti ini akan bisa mengurai kemacÂetan di jalan tol. “Ini nanti akan sangat berguna di hari-hari padat seperti libur lebaran, natal dan tahun baru,†katanya.
Berdasarkan data dari Jasa Marga, total transaksi di gardu tol yang dikelola Jasa Marga mencapai angka Rp110 juta per bulan . Namun yang membayar di Gardu Tol Otomatis (GTO) dengan kartu e-toll baru sekitar 20 persen. Rini menÂargetkan, dengan bergabungnya tiga bank BUMN lain, penetrasi pembayaran e-toll bisa naik tiga kali lipat.
Sementara itu Asmawi mengatakan tujuan utama dari sinergi BUMN ini adalah untuk mewujudkan cashless soÂciety. Ia mencontohkan, di negara-negÂara maju masyarakatnya sudah jarang yang membawa uang tunai kemana-mana. Sementara di Indonesia, pengÂgunaan uang nirtunai baru sekitar 35 persen.
Selain itu, bila penggunaan uang tunai semakin jarang, secara tidak langÂsung akan berdampak pada penambahÂan likuiditas bank. “Jika uang fisik yang beredar semakin sedikit, artinya uangÂnya tersimpan di bank. Dan itu artinya menambah likuiditas yang nantinya bisa digunakan untuk hal-hal lain atau istilahnya M1,†tukasnya.
Dijelaskan Asmawi, terhitung seÂjak diluncurkan, seluruh kartu pemÂbayaran elektronik milik bank BUMN (Mandiri e-money, BRI Brizzi, BNI TapÂcash dan BTN BLink) sudah bisa dipakai untuk pembayaran tol. Nantinya juga akan ada kartu e-toll khusus yang bisa diperoleh dan diisi ulang disemua jarinÂgan bank BUMN.
Direktur Utama Jasamarga, AdityÂawarman mengatakan, untuk tahap awal pembayaran menggunakan kartu e-toll baru bisa digunakan di tol luar kota yakni ruas tol JORR (Kebon Jeruk- TMII-Cilincing), ruas tol Ulujami-PonÂdok Aren, ruas tol Jakarta-Tangerang dan ruas tol Bogor Outer Ring Road.
“Secepatnya akan menyusul 14 ruas tol lain yang implementasinya secara bertahap,†katanya.
Hingga Desember 2015, total GTO yang beroperasi sebanyak 399 gardu atau 40 persen dari keseluruhan gardu tol operasi. Direncanakan pada akhir tahun ini jumlah GTO bisa meningkat menjadi 507 gardu atau 50 persen dari total gardu sehingga akan meningkatÂkan penetrasi pembayaran elektronik. (NET)