BOGOR, TODAYÂ – Hari ini, anggota DPRD Kabupaten Bogor bertolak ke Cirebon dan Bali. Kepergian mereka berdalih ingin melakukan studi banding ke daerah yang sebelumnya mengalai hal sama mengenai mekanisme pengisian kursi wakil bupati (Wabup).
Wakil Ketua Pansus, Yuyud Wahyudin menÂgatakan, ia beserta anggota pansus lainnya akan bertoÂlak ke Cirebon selama tiga hari untuk kemudian melanÂjutkan perjalanan ke Pulau Dewata, Bali tepatnya ke KaÂbupaten Badung.
“Di Cirebon mungkin cuma tiga hari. Terus lanjut ke BaÂdung, beres dari sana, kami akan berkonsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk berkonÂsultasi,†ujar politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor itu menerangkan optimis bisa menyelesaikan revisi tatib sesÂuai dengan waktu yang telah diberikan, yakni 14 hari. “Ya harus bisa selesai dalam 14 hari sesuai dengan jadwal,†katanya.
Meski membawa misi penting, diperkirakan, studi banding ke Cirebon dan BaÂdung bakal menelan biaya yag tidak sedikit. Namun Yuyud enggan memberi ketÂerangan mengenai anggaran yang sediakan untuk studi banding itu.
“Kalau anggarannya saya tidak tahu, sekretaris dewan (Sekwan) yang lebih tahu. Kita mah tinggal jalan saja,†kilah Yuyud.
Sementara itu Direktur Forum Indonesia Untuk Transparansi (Fitra), Uchok Sky Khadafi mengungkapkan, giat studi banding tersebut terlalu mengada-ada. MenuÂrutnya, kegiatan itu bisa menelan biaya Rp 250 sampai Rp 300 juta.
“Ini seperti sengaja saja segala ada kunjungan-kunjunÂgan yang dibuat hanya untuk menghamburkan uang,†ujar Uchok.
Bahkan Uchok menilai jika para anggota dewan sudah tiÂdak memiliki hati nurani jika tetap ngotot pergi ke luar kota karena dianggapnya telah menghamburkan uang rakyat.
“Itu tidak efisien. Mereka paling ke luar kota hanya unÂtuk bersenang-senang sambil menggabiskan uang rakyat. Jika ngotot tetap pergi, itu beÂrati mereka sudah tidak punya hati nurani,†tegasnya.
Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kabupaten Bogor, Didi Fuqon mengaku jika pihaknya telah menerima banyak surat dari masyarakat yang mengÂinginkan untuk segera memiÂliki wakil bupati.
“Sudah banyak surat maÂsuk yang intinya tentang desakan agar kursi wabup segera diisi,†ujarnya.
(RiÂshad Noviansyah)