JAKARTA, Today — Melemahnya doÂlar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang rupiah, membuat ongkos perjalaÂnan umrah ke Mekkah turun signifikan. Imbasnya, animo permintaan (demand) atas paket umrah ikut melonjak.
Ketua Umum Asosiasi PenyelenggÂara Haji Khusus Umrah dan Inbound Indonesia (Asphurindo), Hafidz Taftazani, menjelaskan bahwa meski paket umrah saat ini seÂmakin banyak, jemaah umrah harus waspada dalam meÂmilih biro perjalanan jika tak ingin bermasalah di kemudian hari.
“Tahun lalu dari survei asoÂsiasi kami, tahun lalu sekitar 1.000 orang jemaah jadi korban terlantar. Mulai dari terlantar di Mekkah, gagal berangkat, tidak dapat makan dan hotel, dan diÂtunda karena perjalanan bermasalah,†ungkapnya, Minggu (13/3/2016).
Menurut Hafidz, beÂsarnya jumlah jemaah umÂrah bermasalah ini lantaÂran banyak calon jemaah yang sangat berkeinginan melakukan perjalanan ibadah, namun kurang teliti memilih agen perÂjalanan. Sebagian lagi memang karena tergiur harga paket umrah miring.
“Ini yang kita paling takut saat deÂmand lagi bagus. Orang naik umrah kan nggak ngenal dia dari kota atau desa, kaya miskin maunya umrah, nggak perÂlu mereka liburan ke luar negeri. Salah pilih agen akhirnya banyak terlantar di negara lain, batal berangkat, hotel nggak sesuai dan sebagainya,†terang Hafidz.
Hafidz menyebutan, harga paket umrah reguler saat ini dipatok rata-rata USD 1.700 per perjalanan, dan harga paket umrah plus USD 2.400-2.500. SeÂmentara perjalanan umrah kelas ekseÂkutif di kisaran USD 2.700-3.000.
“Ada tiga kemungkinan paket umÂrah yang bermasalah, satu karena merÂeka susah jual jadi banting harga supaya banyak yang daftar. Kemudian kedua karena memang pengelolaannya kurang bagus, ketiga memang mereka niatnya menipu. Artinya kalau harganya jauh di bawah itu yah patut dipertanyakan,†pungkasnya.
Ikut Mengawasi
Sebagai negara dengan jumlah populasi muslim terbanyak, wajar jika Indonesia menjadi salah satu negarayang warganya palingbanyak terbang ke tanah suci. Ibadah umrah salah satu di antaranya.
Kendati demikian, banyak juga agen perjalanan nakal yang memanfaatkan tingginya permintaan paket umrah dengan harga tak masuk akal. Hafidz mengatakan, biro-biro perjalanan nakal selama ini sulit diawasi dan ditertibkan pemerintah. Pertumbuhannya pun bak jamur di musim hujan.
“Kenapa susah diawasi? Karena mereka ini banyak yang tidakterdaftar. Yang terdaftar saja banyak yang tawarÂkan harga miring dan bermasalah. BeÂdanya kalau terdaftar resmi bisa langÂsung dipenalti, nah yang tidak resmi ini bagaimana, dicabut izinnya tapi meÂmang tidak punya izin,†jelasnya.
“Kemudian jemaah haji mau berangÂkat, mereka kumpul-kumpul di airport, nggak mungkin orang tanyain satu-satu mau pada kemana. Tahun lalu saja ada 1.000 jemaah yang terlantar,†ungkap Hafidz.
Meski sudah memakan banyak korban, menurutnya, belum ada langkah tegas pemerintah mengatur biro-biro perjalanan nakal tersebut. “Kemendag (Kementerian Agama) haÂrusnya juga tegas awasin yang kasih harga paket murah,†ujarnya.
(WinÂda/net/detik.com)