BOGOR TODAYÂ – Ratusan Jemaah dari berbÂagai wilayah di Kota Bogor menghadiri perinÂgatan Haul ke enam almarhum KH. AbdurahÂman Wahid, Selasa (30/12/2015) malam. Meski sempat diguyur hujan lebat, acara yang akan dilaksanakan di Taman Expresi Sempur akhÂirnya dipindahkan ke Sempur Park Hotel.
Para Gusdurian (sebutan untuk para penÂgagum) Gusdur dalam memperingati haul ke enam kepada mantan presiden Republik InÂdonesia RI keempat yang memiliki berbagai hal menarik semasa hidupnya. Acara haul dihadiri oleh Walikota Bogor Bima Arya, beÂberapa anggota DPRD Kota Bogor, para tokoh lintas agama, ulama dan penÂgurus Anshor Kota Bogor dibawah kepemimpinan Ketua GP Ansor Kota Bogor, Rachmat Imron HiÂdayat.
Acara haul diawali denÂgan melaksanakan tahlil, yang dilanjutkan denÂgan tausyiah memÂperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, kemudian dilanjutkan dengan acara testimony dari berbagai tokoh yang hadir.
Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan , jika dirinya tidak banyak mengenal secara pribadi soÂsok Gusdur, bahkan dirinya juga tidak pernah bertemu langsung dengannya. Waktu Gusdur menjadi Presiden tahun 1999, dirinya mengaku, baru memulai karirnya menjadi salah satu dosen di UniverÂsitas Katolik Parahyangan, mengajar politik Indonesia.
“Disitu saya ingat sekali kata-kata Gusdur ketika dilantik menjadi presiden dan saya meÂnyesal ketika dilantik menjadi walikota tidak meniru kata-kata Gusdur. Gusdur ketika dilanÂtik tidak panjang lebar bicara,†kata dia, samÂbil menirukan ucapan Gusdur, “Cukup sekian saya tidak mau banyak-banyak karena semaÂkin banyak saya bicara semakin banyak yang harus saya penuhi,†tiru Bima Arya.
Politikus PAN itu, menjelaskan saat menÂjadi walikota pidato yang dibacakan sangat panjang. “Nanti-nanti kalau dilantik pidatoÂnya sedikit saja, karena kalau panjang lebar, ujungnya banyak yang harus dipenuhi,†ujarnya sambil tertawa diikuti oleh para jeÂmaah yang hadir.
Suami dari Yane Ardian ini, membeberÂkan, menilai sosok Gusdur dari kacamata akaÂdemisi merupakan Self Fulfilling Prophecy. “Meyakini sesuatu dengan hak mulya yakin bahwa itu akan terjadi, la haula wala quwwata illa billah kun fayakun,†tandasnya.
Sementara itu, pimpinan pusat GP Ansor, Zaenul Mutaqin mengungkapkan, acara haul Kyai Gusdur ini kedua kalinya dilaksanakan di Kota Bogor. Semoga pertemuan ini semaÂkin menguatkan kebersamaan dan persatuan, meski kita berbeda suku, agama dan ras tetapi tetap harus satu untuk Kota Bogor dengan harapan Bogor selalu kondusif. Ia menamÂbahkan, Banser Kota BoÂgor selalu membantu menjaga keamanan gereja yang berada di Kota Bogor. KareÂna inilah salah satu tradisi yang juga diÂturunkan para penÂdahulu GP Ansor terÂmasuk GusÂdur.
“Ini adalah benÂtuk tangÂgung jawab Anshor terhaÂdap keutuhan NKRI. Oleh kareÂnanya, pada perÂayaan agama lain di luar Islam, Anshor dan Banser siap siaga menjaga tempat peribadatan,†ungkapÂnya.
“Islam adalah rahmatan lil’alamin. Itu yang kami yakini dan juga yang diajarkaan oleh pendahulu kita. Pada malam ini semua unsur akan mengungkapkan testimony tenÂtang Gusdur, dan testimony itu menjadi motiÂvasi spirit bagi kita semua,†tambahnya.
Masih ditempat yang sama, Ketua GP Ansor Kota Bogor, Rahmat Imron Hidayat menjelaskan, acara haul yang diadakan hanya untuk mengingatkan kepada masyarakat Kota Bogor tentang jasa-jasa dan ketauladanan alÂmarhum Gusdur. “Sosok fenomenal, monuÂmental, paling disegani disemua negeri, tetaÂpi Gusdur juga diluar negeri paling disegani, karena bisa membuat kepala negara di negara lain cair dengan guyonan positifnya,†tandasÂnya. (Rizky Dewantara)