1920-daging-sapi-gigisusu-comJAKARTA,TODAY — Kementerian Perta­nian (Kementan) menargetkan har­ga daging sapi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi ( Jabodetabek) bisa turun minimal Rp 20 ribu perkilogram (kg). Target itu dipatok setelah men­datangkan sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Jakarta melalui Pelabuhan Tan­jung Priok.

Jumat (11/12/2015) sore, kedatangan sapi ini disambut Presiden Joko Widodo, didampingi Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama, dan Menteri Pertanian Am­ran Sulaiman di Pelabu­han Tanjung Priok.

mengatakan, kebu­tuhan daging sapi nasional men­capai 640 ribu ton per tahun. Tahun ini, populasi sapi di Indo­nesia naik 4,95% menjadi 15,49 juta ekor dengan produksi daging tercatat 524 ribu ton. Selama Jan­uari-September 2015, impor dag­ing sapi dipangkas hingga 43% menjadi hanya 35.157 ton diband­ingkan periode sama 2014 yang 58.667 ton. Selain itu, impor sapi bakalan pada sepanjang Januari-September 2015 juga turun 19%.

Amran mengaku telah melakukan upaya-upaya untuk memacu peningkatan populasi ternak sapi di dalam negeri. Yak­ni, mulai dari gertak birahi, in­seminasi buatan (IB) yang ditar­getkan 3 juta ekor, mengimpor sapi indukan, program integrasi sapi dengan kebun kelapa sawit, mencegah pemotongan sapi beti­na produktif, hingga memban­gun pulau karantina.

BACA JUGA :  Laga Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 Disorot Media Internasional

Selain itu dilakukan upaya menekan harga daging sapi den­gan memangkas rantai tata niaga sapi dan daging sapi, serta meng­hapus pungutan-pungutan liar di perjalanan. “Perizinan dilakukan dengan cepat dan murah, mem­perpendek jalur distribusi, salah satunya dengan keberadaan kapal ternak serta melakukan proses karantina yang cepat dan mudah,” ujar Amran.

Terkait ternak sapi asal Nusa Tenggara Timur yang masuk Jakarta Jumat kemarin, Amran mengatakan, dengan harga Rp 31 ribu per kg bobot hidup atau sekitar Rp 62 ribu per kg daging, maka diharapkan bisa menekan harga daging sapi di pasar men­jadi hanya Rp 75 ribu per kg.

Kedatangan kapal pengang­kut ternak KM Camara Nusan­tara I dari Kupang, Nusa Teng­gara Timur (NTT) ke DKI Jakarta sangat dinanti-nantikan. Amran mengaku, sampai tidak bisa tidur selama 3 hari, karena tegang dan terus memantau pengiriman sapi dengan kapal ternak. “Saya tidak tidur 3 malam memonitor pen­giriman sapi dari NTT. Sampai subuh saya monitor. Jam berapa berangkat, menitnya pun saya tahu,” tutur Amran.

Amran mengaku cemas, kare­na kapal ternak ini adalah yang pertama dibuat dan dimiliki oleh Indonesia sejak merdeka ta­hun 1945, atau 70 tahun lalu. Ke­datangan kapal ternak ini adalah peristiwa bersejarah. “Ini sesuatu yang baik dan baru terjadi hari ini setelah kita 70 tahun merdeka. Ini sudah luar biasa, yang penting kita sudah memulai,” ujarnya.

BACA JUGA :  Cek Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Senin 22 April 2024

Arman mengaku lega ke­tika menyaksikan kapal ternak datang membawa 353 ekor sapi dalam keadaan sehat. “Nggak ada satu pun yang mati. Ada yang keseleo tapi sudah diurut, sudah berdiri lagi. Bayangkan keseleo saja diurut,” ucapnya.

Pengiriman sapi dari NTT se­lama 5 hari ini pun tergolong amat cepat, karena biasanya sapi dari NTT baru bisa masuk ke Jakarta dalam waktu 2 bulan. “Dari 2 bulan jadi 5 hari. Tadinya tinggal di ke­pala desa, di sana dikarantina sam­pai sini dikarantina lagi, menginap, perjalanan 14 hari,” katanya.

Sebagai informasi, pen­gangkutan ternak sapi dengan pelayaran perdana kapal ternak KM Camara Nusantara 1 telah di­lakukan pada hari Minggu 6 De­sember 2015 pukul 01.00 WITA dari Pelabuhan Tenau Kupang NTT, dan tiba di Pelabuhan Tan­jung Priok pada hari Jumat pagi, 11 Desember 2015.

(Yuska Apitya Aji)

============================================================
============================================================
============================================================