Oleh : Yuska Apitya
[email protected]
Demikianlah disampaikan salah satu pengusaha yang hadir dalam diskusi yang diadakan oleh REI di Hotel JW Luwansa, Jakarta, Minggu (7/8/2016).
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menÂgaku akan mengecek hal tersebut dalam waktu dekat dan memberikan solusinya. Dalam pandangan Enggar, harga seÂmen seharusnya menurun dibandingkan sebelumnya. “Dari sisi supply, dengan kondisi pembangunan yang menurun,
sebenarnya stok itu besar, tapi harÂga masih cukup tinggi. Nanti kita biÂcarakan, harusnya harga semen ini turun,» jawab Enggar, kemarin.
Dalam persoalan semen, kata Enggar tidak bisa diselesaikan denÂgan impor. Pemerintah juga harus melihat kondisi industri dalam negÂeri. “Nggak mungkin kalau langÂsung diatasi dengan impor,†imbuhÂnya.
Mantan Ketua Umum REI terseÂbut menyampaikan pada beberapa tahun sebelumnya, kualitas semen dibedakan menjadi dua, yaitu seÂmen untuk pembangunan gedung dan untuk rumah sederhana. NaÂmun hal tersebut hanya berlaku sementara. «Ada untuk rumah sederhana, dengan kualitas yang lebih rendah dan harga yang lebih rendah. Tapi cuma sebentar. Kalau sekarang kualitas semen itu hanya gedung bertingkat,» paparnya.
Terpisah, Indonesia Property Watch (IPW) mengusulkan pemerÂintah ambil alih urusan perumaÂhan rakyat. Ali Tranghada, DirekÂtur Eksekutif Indonesia Property Watch mengingatkan, jangan samÂpai sektor perumahan di Tanah Air, terutama untuk masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah, seÂluruhnya diserahkan kepada meÂkanisme pasar.