Untitled-11BOGOR, TODAY – Kemente­rian Perikanan dan Kelautan RI menjadikan Kabupaten Bo­gor sebagai salah satu sentra komoditi ikan hias atau non konsumsi untuk membantu Indonesia semakin kuat dalam jajaran lima besar dunia pem­budidaya ikan hias.

Direktur Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Kelautan pada Kementerian Kelautan, Dr Maman Hermawan men­gungkapkan, saat ini Indonesia menduduki peringkat empat dunia sebagai negara pembu­didaya ikan hias dibawah Sin­gapura, Jepang dan Spanyol.

“Ikan hias merupakan salah satu komoditas andalan yang perlu diperkuat inten­sif mengingat beratnya per­saingan di pasar global. Pada tahun 2020, Indonesia harus menduduki peringkat satu ne­gara pengekspor ikan hias,” katanya usai meresmikan sen­tra promosi dan produk non konsumsi budidaya ikan hias di Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Senin (14/12/2015).

Sementara Bupati Bogor, Nurhayanti mengungkapkan, adanya pusat promosi dan pe­masaran produk ikan non kon­sumsi ini bisa memudahkan pelaku usaha ikan hias dalam memasarkan hasil produksinya.

BACA JUGA :  Rekonsiliasi Tokoh Politik Bumi Tegar Beriman, Jelang Pilkada 2024 Pajeleran dan Bilabong Kian Harmonis

“Kesempatan mereka juga lebih luas, jadi, peluag untuk mendatangkan investor atau konsumen ikan hias pun ter­bula lebar. Kesempatan yang dimiliki pun kini makin mera­ta,” kata Nurhayanti.

Meski memilikim kesem­patan yang sama, kata Yanti, para pembudidaya ikan hias di Bumi Tegar Beriman harus bersaing dalam meningkatkan kualitas produk yang dihasil­kannya.

“Tidak peduli itu untuk ko­moditi lokal ataupun ekspor. Saya juga berharap kita bisa menjadi penghasil benih ikan hias terbanyak di Indonesia nantinya,” sambung nenek dua cucu ini.

Dalam kurun lima tahun, meningkat cukup signifikan. Dari 112 ribu ekor pada ta­hun 2010, melonjak hingga 242.500 ekor hingga perten­gahan Desember 2015. Semen­tara luas areal usaha ikan hias di Kabupaten Bogor pun men­galami peningkatan dari 30,85 hektare pada 2010 menjadi 35,12 hektare di tahun 2015.

BACA JUGA :  Pj. Bupati Bogor Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrim

“Nilai ekspor kita pun terus meningkat. Tahun 2010, total ekspor kita mencapai Rp 14,7 miliar dan tahun 2014 sekitar 46 miliar. Melihat po­tensi yang begini bagusnya, kami akan terus maksimalkan lewat kebijakan dan sarana prasaran penunjangnya,” lan­jut Yanti.

Pengembangan sarana dan prasaran ini, kata dia, untuk mendorong tumbuhnya iklim usaha yang kondusif dan mem­beri perlindungan pengem­bangan usaha bagi iklim usaha ikan hias. Bumi Tegar Beri­man sendiri memiliki 587 Ru­mah Tangga Perikanan (RTP) bisang usaha ikan hias, baik yang sudah berbentuk peru­sahaan besar maupun skala UMKM.

(Rishad Noviansyah)

============================================================
============================================================
============================================================