BOGOR, TODAYÂ – KementeÂrian Perikanan dan Kelautan RI menjadikan Kabupaten BoÂgor sebagai salah satu sentra komoditi ikan hias atau non konsumsi untuk membantu Indonesia semakin kuat dalam jajaran lima besar dunia pemÂbudidaya ikan hias.
Direktur Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Kelautan pada Kementerian Kelautan, Dr Maman Hermawan menÂgungkapkan, saat ini Indonesia menduduki peringkat empat dunia sebagai negara pembuÂdidaya ikan hias dibawah SinÂgapura, Jepang dan Spanyol.
“Ikan hias merupakan salah satu komoditas andalan yang perlu diperkuat intenÂsif mengingat beratnya perÂsaingan di pasar global. Pada tahun 2020, Indonesia harus menduduki peringkat satu neÂgara pengekspor ikan hias,†katanya usai meresmikan senÂtra promosi dan produk non konsumsi budidaya ikan hias di Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Senin (14/12/2015).
Sementara Bupati Bogor, Nurhayanti mengungkapkan, adanya pusat promosi dan peÂmasaran produk ikan non konÂsumsi ini bisa memudahkan pelaku usaha ikan hias dalam memasarkan hasil produksinya.
“Kesempatan mereka juga lebih luas, jadi, peluag untuk mendatangkan investor atau konsumen ikan hias pun terÂbula lebar. Kesempatan yang dimiliki pun kini makin meraÂta,†kata Nurhayanti.
Meski memilikim kesemÂpatan yang sama, kata Yanti, para pembudidaya ikan hias di Bumi Tegar Beriman harus bersaing dalam meningkatkan kualitas produk yang dihasilÂkannya.
“Tidak peduli itu untuk koÂmoditi lokal ataupun ekspor. Saya juga berharap kita bisa menjadi penghasil benih ikan hias terbanyak di Indonesia nantinya,†sambung nenek dua cucu ini.
Dalam kurun lima tahun, meningkat cukup signifikan. Dari 112 ribu ekor pada taÂhun 2010, melonjak hingga 242.500 ekor hingga pertenÂgahan Desember 2015. SemenÂtara luas areal usaha ikan hias di Kabupaten Bogor pun menÂgalami peningkatan dari 30,85 hektare pada 2010 menjadi 35,12 hektare di tahun 2015.
“Nilai ekspor kita pun terus meningkat. Tahun 2010, total ekspor kita mencapai Rp 14,7 miliar dan tahun 2014 sekitar 46 miliar. Melihat poÂtensi yang begini bagusnya, kami akan terus maksimalkan lewat kebijakan dan sarana prasaran penunjangnya,†lanÂjut Yanti.
Pengembangan sarana dan prasaran ini, kata dia, untuk mendorong tumbuhnya iklim usaha yang kondusif dan memÂberi perlindungan pengemÂbangan usaha bagi iklim usaha ikan hias. Bumi Tegar BeriÂman sendiri memiliki 587 RuÂmah Tangga Perikanan (RTP) bisang usaha ikan hias, baik yang sudah berbentuk peruÂsahaan besar maupun skala UMKM.
(Rishad Noviansyah)