Untitled-2BOGOR, Today – Setelah berha­sil meraih medali perak katego­ri Data Mining pada Gemastik 2015 di UGM, tim SIAP 16 Institut Pertanian Bogor (IPB) yang be­ranggotakan Yuandri Trisaputra, mahasiswa Ilmu Komputer, dan Oktarina Safar Nida, mahasiswa Departemen Statistika (FMIPA) kembali meraih prestasi dalam kompetisi serupa. Mereka berhasil menjuarai Mathematic Computa­tion Competition (MCC) yang dise­lenggarakan Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA) Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Is­lam Negeri (UIN) Jakarta beberapa waktu silam.

Pada lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) MCC terdapat dua kategori yaitu Data Mining dan Security. Topik Data Mining terdiri dari be­berapa subtopik yaitu klasifikasi, kemiripan dokumen, sentimen analisis, dan forecasting.

BACA JUGA :  Siapkan Sekolah Gratis, Sahira Hotels Group Gandeng PKBM Bakti Nusa

Tim SIAP 16 IPB mengikuti kat­egori Data Mining dan mengambil topik klasifikasi. “Kami cukup bin­gung mencari data klasifikasi. Awal­nya kami ingin menggunakan data sebuah penyakit di India yang dapat diunduh melalui web, namun be­lakangan kami menganggap pene­litian tersebut kurang bermanfaat untuk Indonesia,” kata Yuandri.

Akhirnya tim SIAP 16 menemu­kan ide klasifikasi sebuah desa ke desa tertinggal atau tidak terting­gal untuk membantu pemerintah dalam proses pemerataan pemban­gunan. Tujuannya agar pemerintah dapat langsung turun ke desa terse­but dan mengecek keadaan di sana, sehingga penanganannya tepat sa­saran.

“Kami menggunakan data potensi desa tahun 2011 yang di­dapatkan dari salah satu dosen De­partemen Statistika. Lalu membuat sebuah aturan klasifikasi baru yang keakuratannya sebesar 77 persen dengan menggunakan kombinasi pohon keputusan dan regresi lo­gistik. Setelah itu, diaplikasikan aturan klasifikasi dan fungsi regresi tersebut ke dalam sebuah program berbasis web,” tutur Yuandri.

BACA JUGA :  Siapkan Sekolah Gratis, Sahira Hotels Group Gandeng PKBM Bakti Nusa

Setelah berhasil menyisihkan lima tim lain diantaranya: Uni­versitas Budi Luhur, Universitas Matana dan UIN Jakarta. Sempat terbesit kekhawatiran tidak lolos menjadi juara setelah melihat pre­sentasi dari tim lain, namun kera­guan mereka berubah syukur ke­tika tim SIAP 16 dipanggil sebagai Juara I. “Alhamdulillah perjuan­gan kami terbayarkan dengan dua buah medali emas,” lanjutnya.

(Latifa Fitria)

============================================================
============================================================
============================================================