JAKARTA, TODAYÂ – Direktur utama PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Joko Driyono, memastikan peserta Indonesia Soccer Championship (ISC) B tidak diperbolehkan mengguÂnakan jasa pemain asing. MenurutÂnya, legiun asing bukanlah pilihan yang tepat untuk klub-klub ISC B.
Seperti diketahui, aturan tidak adanya pemain asing bukanlah sesÂuatu yang baru bagi peserta ISC B yang berasal dari Divisi Utama (DU). Sebab pada kompetisi DU musim 2015 hal tersebut sudah diberlakuÂkan oleh PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi itu. Meski, komÂpetisi tersebut gagal berjalan lantaÂran adanya konflik antara PSSI dan Kemenpora.
Alhasil, PT GTS yang kini diisi oleh mayoritas orang-orang dari PT Liga Indonesia menerapkan aturan serupa untuk ajang yang diikuti 53 klub ini. Rencananya, ISC B mulai bergulir pada 30 April sampai denÂgan 4 September 2016.
“Kami sudah melakukan perteÂmuan dengan manajemen klub, dan sudah kami putuskan penggunaan pemain asing untuk ISC B dilarang. Klub-klub juga setuju dengan aturan yang kami terapkan,” ucap Joko, di Jakarta.
Pria asal Ngawi itu menambahÂkan, ISC B akan menerapkan sistem registrasi online untuk mendata peÂmain klub. Nantinya, seluruh klub akan dipanggil oleh PT GTS untuk menjelaskan sistem tersebut.
“Tanggal 25 April kami akan memanggil lagi mereka untuk menÂgumpulkan aspek adminsitrasi onÂline, panpel media dan marketing,†ujarnya.
Sementara itu, Direktur KompeÂtisi dan Regulasi PT Gelora Trisula Semesta, Ratu Tisha Destria, menÂgatakan pihaknya akan membagi tiga tahap subsidi dana untuk peserta InÂdonesia Soccer Championship (ISC) B. Rencananya, turnamen jangka panjang itu mulai bergulir 30 April sampai dengan 4 September 2016.
Sebanyak 53 klub dari Divisi Utama sudah memastikan diri untuk berlaga di ajang tersebut. Nantinya, para klub itu akan mendapatkan bantuan dari PT GTS minimal Rp400 juta.
“Dana itu hanya untuk babak awal. Bila klub tersebut lolos ke baÂbak 16 besar kami berikan Rp300 juta, dan babak delapan besar dapat tambahan lagi Rp150 juta,” ujar TiÂsha, di sela-sela pertemuan manajer klub peserta ISC B di Hotel Arya
Duta, Jakarta, Selasa (19/4) malam WIB.
Tisha menyebut, untuk babak semi-final dan final tidak ada dana subsidi bagi klub-klub yang lolos. Sebab, pihaknya hanya membatasi uang subsidi sampai dengan babak perempat-final saja.
Lebih lanjut, Tisha menjelasÂkan pihaknya sudah menyiapkan Rp1 miliar untuk juara ISC B. “Posisi kedua kami berikan Rp750 juta, dan peringkat ketiga dapat Rp500 juta,” tuturnya.
Pembagian Grup ISC B
PT Gelora Trisula Semesta (GTS) telah menentukan pembagian grup untuk Indonesia Soccer ChampionÂship (ISC) B. Hasilnya, dari 53 peserÂta akan dibagi menjadi delapan grup dengan masing-masing bakal dihuni oleh enam sampai tujuh tim.
PT GTS telah menggelar manager meeting bersama klub peserta dari Divisi Utama di Jakarta, Senin (19/4) malam. Dalam pertemuan tersebut, dihadiri oleh Direktur Utama PT GTS, Joko Driyono dan Direktur Kompetisi dan Regulasi, Ratu Tisha Destria.
Joko mengatakan untuk babak penyisihan grup nantinya akan menggunakan sistem home and away, namun tidak untuk grup delaÂpan karena akan menggunakan home tournament. Faktor geografis menjadi alasan utamanya.
“Jadwal kick-off pada 30 April, selesai pada akhir November. Untuk babak 16 besar akan digelar pertenÂgahan September,” ujar Joko kepada wartawan.
ISC B bakal diikuti 53 klub dari Divisi Utama (DU). Enam klub yang sudah menyatakan diri untuk tidak ikut serta ialah Pro Duta FC, Persih Tembilahan, Persipon Pontianak, Persiwa Wamena, PSBS Biak, dan Persifa Fak Fak.
(imam/net)