bptnJAKARTA TODAY – PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) men­catatkan penyaluran kredit sebesar Rp 59 triliun di Maret 2016 atau naik 11 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 53,4 triliun.

“Bercermin dari data ini, kami ber­harap kredit akan tumbuh lebih baik lagi pada kuartal-kuartal berikutnya,” kata Direktur Utama BTPN, Jerry Ng dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (20/4/2016).

Jerry menambahkan, pertumbu­han kredit ditopang oleh penyaluran dana ke segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan masyarakat prasejahtera produktif. Tercatat, kredit di sektor UMKM tumbuh 15 persen men­jadi Rp 15,8 triliun.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut di Labuan Bajo NTT Tewaskan Remaja asal Rote Ndao usai Jatuh dari Motor

“Pembiayaan ke segmen prase­jahtera produktif yang disalurkan me­lalui BTPN Syariah meningkat 47 persen menjadi Rp3,9 triliun,” ungkapnya.

Secara umum, kenaikan penyaluran kredit tersebut tetap diimbangi dengan asas kehati-hatian. Hal ini tercermin dari tingkat rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) sebe­sar 0,7 persen. “Pertumbuhan kredit sebesar 11 persen dengan NPL terjaga di 0,7 persen menunjukkan kami masih ekspansif dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian,” tambahnya.

BACA JUGA : 

Pertumbuhan yang moderat di sisi kredit, mendorong peningkatan aset BTPN sebesar sembilan persen (yoy) dari Rp 76,6 triliun menjadi Rp 83,6 triliun. Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 24,9 persen.

(Winda/NET)

============================================================
============================================================
============================================================