Bisnis sosis bakar makin marak sejak beberapa tahun belakangan. Selain memiliki pangsa pasar yang luas mulai dari anak-anak hingga remaja, varian produknya pun berkembang dengan tambahÂan keju, lada hitam serta berbagai topping sausnya.
Melihat peluang bisnis yang potensial, Andre Ari Setyawan asal Yogyakarta menjajal perunÂtungan dengan mendirikan usaha sosis bakar bernama Summer Grill Sausage. Usaha ini berdiri sejak Maret 2015 dan mulai memÂbuka tawaran kemitraan pada awal Januari 2016.
Saat ini sudah ada dua mitra usaha yang beroperasi di YogyaÂkarta dan Magelang. “Sementara gerai pusat ada empat, di beberÂapa mal di Yogyakarta,†jelas AnÂdre.
Jika tertarik bergabung, ada dua paket investasi yang ditaÂwarkan, yakni paket Rp 40 juta dan paket Rp 60 juta. Mitra akan mendapatkan fasilitas perlengkaÂpan usaha, booth permanen, proÂmosi, seragam karyawan, pelaÂtihan karyawan, buku panduan, kemasan dan bahan baku awal senilai Rp 1,5 juta.
Perbedaan fasilitas hanya dari kelengkapan perlengkapan usaha yang didapat mitra lantaran luas tempat usaha serta lokasi usaha kedua paket berbeda. Paket kemiÂtraan Rp 60 juta cocok untuk di mal dengan luas tempat usaha 20 m² dan paket Rp 40 juta untuk di luar mal. “Mitra tinggal menyiapÂkan tempat usaha dan karyawan,†ujar Andre.
Pusat tidak menarik biaya royalti namun mitra harus menÂgambil bahan baku tiap bulan dari pusat. Biaya pembelian bahan
 mitra sudah tidak ada pengambilan bahan baku dan bumbu selama 6 bubaku sekitar Rp 30 juta sebulan. “Jika lan, maka kami anggap sudah tidak jadi mitra lagi,†terang Andre. Â
Cermati Sistem Usaha
Summer Grill Sausage menawarÂkan lima macam menu sosis pangÂgang, seperti original beef bratwurst, cheesy beef bratwurst, blackpepper beef bratwurst, german beef bratÂwurst dan jumbo blackpepper beef bratwurst. “Keunggulan produk kami dari bahan baku sosis impor dari Jerman dengan bumbu racikan saus panggang racikan sendiri,†klaim dia.
Harga jual menu berkisar Rp 12.000-Rp 20.000 per porsi dengan target pasar menengah ke atas. EsÂtimasi omzet tiap gerai mencapai sekitar Rp 50 juta tiap bulan dengan keuntungan sekitar 30% dari omzet. Target balik modal sekitar setahun. Andre menargetkan bisa menamÂbah minimal 20 mitra sepanjang tahun ini.
Evi Diah Puspita, konsultan waralaba dari International FranÂchise Business Management berÂpendapat, perjalanan usaha ini baru berumur setahun. Sehingga belum cukup pengalaman jatuh-bangunÂnya dalam mempertahankan bisnis, jika ingin ditawarkan kepada maÂsyarakat.
Pusat juga harus memiliki sistem yang sudah benar-benar teruji, seperti strategi pemasaran serta dukungan terhadap perkemÂbangan bisnis mitranya. Selain itu, usaha ini juga harus memiliki keuniÂkan produk yang bisa diunggulkan dibanding usaha sejenis agar tetap bisa bersaing dengan usaha sejenis yang sudah beroperasi sebelumnya.
(Yuska Apitya/ktn)