Melirik Gairah Kawasan Dramaga

Kawasan Dramaga, Bogor, terus memancarkan pesonanya. Sebagai pintu masuk ke wilayah barat kota hujan, Dramaga menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan, salah satu indikator sebuah kawasan sedang berkembang adalah sering terjadi kemacetan di daerah ini. Rencana tol BORR yang akan membentang dari Sentul Selatan hingga Dramaga pun menambah gairah bisnis di kawasan perbatasan ini. Sejumlah pengembang properti tak mau ketinggalan menyantap potensi tersebut dengan mendirikan kompleks perumahan, termasuk para pelaku usaha di sektor retail modern.

Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]

Setelah Giant Extra Dramaga, terbaru Yogya Group menan­capkan investasinya di kawasan yang sama den­gan mendirikan Grand Yogya Dramaga. Letak keduanya tak jauh, hanya berjarak sekitar 500 meter. Meski demikian, mereka mengklaim memi­liki pangsa pasar dan konsep yang berbeda.

Senior Public Relations and CSR Manager Yogya Group, Henri Hendarta, mengung­kapkan bahwa Grand Yogya Dramaga optimistis mampu mendatangkan trafik pengun­jung hingga 3.000 orang per hari. “Weekend diharapkan bisa di atas itu. Target tersebut cukup realistis. Kalau dibilang optimis ya harus. Pelaku usa­ha pasti akan selalu optimistis. Potensi itu ada. Apalagi Dram­aga dan sekitarnya terus tum­buh. Letaknya di perbatasan antara Kota dan Kabupaten Bogor. Apalagi ke depan ka­tanya akan ada Kabupaten Bo­gor Barat, tol juga akan lewat sini. Ini kami anggap peluang itu. Bogor wilayah barat ini akan terus berkembang,” un­gkap Henri saat berbincang dengan BOGOR TODAY usai peresmian Grand Yogya Dram­aga, Jumat (9/10/2015).

Untuk menarik minat pen­gunjung untuk datang dan berbelanja, Grand Yogya Dramaga, kata Henri, memi­liki selling area seluas 6.279 meter persegi dengan tiga lantai. “Lantai pertama meru­pakan area supermarket yang menyediakan produk segar, makanan dan kebutuhan seha­ri-hari. Lantai kedua itu area fashion mulai dari bayi, anak-anak, dewasa hingga orang­tua, baik pria maupun wanita. Di lantai yang sama juga ter­dapat counter Griyatron yang menyediakan kebutuhan elek­tonik,” jelasnya.

Sementara untuk lantai ketiga, Grand Yogya Dramaga coba menawarkan foodcourt ‘Salak Foodlife’ dengan aneka pilihan menu makanan dan minuman. Melengkapi sebagai pusat perbelanjaan keluarga, pihaknya juga menyematkan arena bermain anak, Fun World.

“Kami juga melihat Dram­aga ini dekat dengan kampus IPB. Jadi, untuk menyasar seg­men mahasiswa kami menye­diakan banyak tempat pilihan hangout. Di sini ada Momo­milk, ada juga Strategic Busi­ness Unit (SBU) milik Yogya, seperti Magic Pizza, Bread Co, ema Kitchen, Chicken Sumo dan Ngemil,” tandasnya.

Ekspansi Yogya

Grand Yogya Dramaga sendiri merupakan gerai ke-76 yang dimiliki Yogya Group dan merupakan gerai kelima yang ada di Bogor. Sebelumnya, Yogya telah ada di kawasan Suryakencana, Cimanggu, Sudirman/Junction dan Cit­eureup.

Senior Public Relations and CSR Manager Yogya Group, Henri Hendarta, menyatakan, untuk tahun ini perusahaan hanya menambah dua gerai. “Setelah Dramaga, Desember nanti kami akan buka di Cire­bon,” kata Henri.

Menurut dia, langkah ek­spansi yang dilakukan peru­sahaan tidak terlalu berpen­garuh dengan kondisi makro ekonomi nasional yang ten­gah mengalami perlambatan. “Kami tidak terlalu agresif atau ekspansif. Kita harus meilihat secara ekonomi bagaimana perkembangan bisnis yang ada. Bukan bera­rarti perlamabatan ekonomi, pelaku usaha harus memper­lambat gerak usahanya juga. Sebetulnya Yogya Dramaga dan nanti di Cirebon sudah direncanakan jauh waktu,” katanya.

Namun, Henri enggan menyebutkan nilai investasi yang digelontorkan perusa­haan untuk membangun satu gerai. “Yang jelas keberadaan kami ingin ikut dalam meng­gairahkan roda perekonomi­an daerah. Yang kerja di gerai Grand Dramaga ini mencapai 300 orang karyawan. Kami harap tahun depan ekono­mi Indonesia akan semakin membaik, terlebih pemerin­tah sudah melakukan dereg­ulais lewat paket kebijakan ekonominya,” pungkasnya.