Untitled-18BOGOR, TODAY — Pemerintah Provinsi (Pem­prov) Jawa Barat mempertimbangkan pem­bangunan jalan khusus tambang di Kabupaten Bogor. Pemprov meminta donasi dari seluruh perusahana tambang.

Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar men­gatakan, pembangunan jalan dapat direalisa­sikan bila ada kesepakatan semua pihak dan memberikan kebaikan untuk masyarakat.

Deddy mengaku tidak setuju jika jalan khu­sus tambang masih menggunakan jalur yang sama. Alasannya, dia khawatir kemaksiatan akan meningkat di wilayah itu. “Intinya saya sepakat dan tolong bentuk tim khu­sus untuk penanganan lebih dalam,” kata Deddy kepada wartawan, Rabu (20/4/2016).

Pemprov mendesak 92 pengusaha tambang di Kabupaten Bogor membi­ayai pembuatan jalur khusus tambang senilai Rp 23,4 miliar. Deddy Mizwar mengatakan, dari hasil pendataan di la­pangan lalu lalang kendaraan tambang galian C di wilayah Bogor Barat menca­pai 3.000 truk setiap hari.

Jalur tambang khusus sendiri pan­jangnya mencapai 19 kilometer meng­gunakan tanah rakyat. “Prinsipnya mereka setuju, danai itu dengan duit mereka atau Pemprov cari jalan kelu­arnya,” kata dia.

Menurutnya jalur tambang untuk menangani persoalan kerusakan ling­kungan akibat aktivitas penambangan di Kecamatan Cigudeg dan Rumpin di Kabupaten Bogor.

BACA JUGA :  Gertak PSN di Kota Bogor, Libatkan Siswa Berantas Sarang Nyamuk

Kendaraan yang melintasi jalan khusus ini adalah truk bermuatan tam­bang bertonase besar milik perusahaan yang berada di Kecamatan Cigudeg dan Rumpin. “Sehingga tidak lagi menggu­nakan jalan lama yang menyatu dengan aktivitas masyarakat,” paparnya.

Selain kerusakan lingkungan, setiap hari satu rit truk menurutnya harus meny­iapkan uang pungli Rp.80.000-Rp100.000 di jalan raya. Jalur tambang jika dibangun akan memapas biaya tinggi pegusaha serta kerusakan lingkungan. “Ini jalan mereka yang kelola, itu dengan dipun­gut Rp30.000 saja untungnya setahun bisa Rp23 miliar, cepat balik modal,” tuturnya.

Jalan yang rencananya akan tem­bus hingga ke Serpong, Tanggerang tersebut bisa dikelola para pengusaha karena dibangun setelah membebas­kan tanah rakyat. Jika 92 pengusaha tak sanggup membiayai keseluruhan pem­bebasan lahan, dia mengaku Koperasi Konsumen Praja Sejahtera milik Pem­prov Jabar bisa masuk berinvestasi.

Pembangunan jalan tambang send­iri cukup membebaskan lahan dan ti­dak perlu diperkuat oleh aspal maupun beton. Dari segi tata ruang, pihaknya mengklaim tidak akan menjadi ma­salah karena sudah masuk dalam RTRW Kabupaten Bogor. “Tinggal diperiksa sama Bappeda Jabar, kita terima bersih, tidak ada masalah,” ujarnya.

BACA JUGA :  Terlalu Banyak Konsumi Teh Lemon Ternyata Miliki Efek Samping, Simak Ini

Deddy memastikan kepastian pem­biayaan jalan tambang oleh pengusaha akan ditentukan dalam dua pekan ke depan. Pihaknya masih membutuhkan rapat lanjutan guna mendengar kes­iapan pengusaha dan pemkab Bogor. “Saya lupa tanggalnya, tapi perwakilan pengusaha akan kita undang,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ka­bupaten Bogor, M Ridwan mengatakan, pembangunan jalan khusus tambang bertujuan untuk menangani kerusakan lingkungan akibat aktivitas penambangan di Kecamatan Cigudeg dan Rumpin.

Nantinya, jalan khusus tambang yang baru akan dilewati truk bertonase besar milik perusahaan tambanh yang berlo­kasi di Cigudeg dan Rumpin. Sehingga kendaraan-kendaraan tersebut tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.

“Ini merupakan salah satu solusi un­tuk mengatasi kerusakan lingkungan. Di Kalimantan sudah terdapat jalan khusus angkutan pertambangan di be­berapa lokasi,” katanya.

(Rishad Noviansyah|Yuska Apitya)

============================================================
============================================================
============================================================