146500_largeBANDUNG, TODAY – PERSIB akan menghadapi PS TNI pada pertandingan lanjutan turnamen Piala Bhayangkara 2016 di Stadion Si Jalak Harupat, Ka­bupaten Bandung, besok (hari ini,red) pukul 17.40 WIB. Kedua tim membutuh­kan poin penuh guna mengamankan laju ke babak selanjutnya.

Laga itu pun menjadi krusial buat keduanya untuk bisa mengamankan tiga poin. Saat ini, PERSIB baru men­gantongi empat poin dari dua laga, se­mentara PS TNI sudah punya tiga poin dari dua laga. Jika, salah satu menang maka akan menduduki posisi dua klase­men sementara, di bawah Sriwijaya FC yang sudah mengantongi tujuh poin dari tiga laga.

Tentunya untuk meraih kemenan­gan, PERSIB akan berjuang habis-habisan, kendati kondisi tim dalam serba keterbatasan. Maung Bandung, terpaksa harus putar otak menyiasati kondisi lini belakang. Vladimir Vujo­vic dipastikan absen karena hukuman akumulasi kartu kuning sementara Her­mawan dan Purwaka Yudi masih belum prima 100 persen usai cedera.

Berbeda dengan PS TNI yang secara koletifitas antarlininya terjalin sangat baik. Terlebih dengan bekal positif 3-1 yang didapatnya kala menghancurkan perlawanan Pusamania Borneo FC. Ha­sil positif itu akan menambah rasa ke­percayaan diri para punggawa PS TNI. Ditambah, saat bertemu pertama kali di Surabaya, PS TNI mampu mengalahkan PERSIB dengan skor 2-0.

Tampil dengan memikul beban cuk­up berat, PERSIB tetap bertekad meraih poin penuh. Hilangnya beberapa pe­main belakang, tidak membuat jajaran pelatih kelimpungan. Stok pemain yang ada dinilai masih mempuni untuk ditar­ungkan pada laga ketiganya.

BACA JUGA :  Simak Daftar Pebulu Tangkis Indonesia di Thomas Cup dan Uber Cup 2024

Termasuk Purwaka Yudi yang masih berpeluang tampil melihat cederanya tidak serius. Sosok pendamping Pur­waka pun kemungkinan dipercayakan kepada Rudolof Yanto Bansa, sementa­ra kanan dan kiri ada Tony Sucipto dan Dias Angga Putra.

“Ada progres sampai hari ini, ke­mungkinan hanya Rachmad Hidayat dan Vladimir Vujovic yang absen. Sele­bihnya punya peluang untuk diamink­an,” kata Asisten pelatih, Herrie Sety­awan di Mess PERSIB, Rabu (23/3/2016).

Herrie menegaskan, pihanya tidak melihat tim lawan yang akan dihadapi, PS TNI merupakan tim yang pernah mengalahkan PERSIB pada Piala Jen­deral Sudirman di Surabaya beberapa waktu lalu. PS TNI juga punya modal saat menghadapi PERSIB dari hasil ke­menangan 3-1 atas Pusamania, kemarin.

Berbeda dengan Persib, PS TNI ha­rus dihadapkan pada situasi kurang menguntungkan karena sedang didera kelelahan.

Pasalnya PS TNI harus bertanding untuk ketiga kalinya dalam rentang waktu hanya 5 hari. Sebelumnya mer­eka sudah menghadapi Sriwijaya FC (20/3) dan PBFC (22/3) kemarin.

Itu artinya Atep dan kawan-kawan punya waktu recovery lebih panjang ketimbang sang lawan. Asisten pelatih PS TNI, Edi Syahputra pun berencana untuk merubah susunan starter timnya dengan pemain yang lebih bugar.

“Kita perlu memutar otak karena pe­main kita kelelahan akibat jadwal padat. Sementara Persib diuntungkan dengan waktu istirahat yang berbeda. Tetapi itu bukan alasan bagi kami, saya akan melakukan beberapa rotasi pemain di beberapa posisi untuk mengimbangi permainan Persib,” ujar Edi dalam jum­pa pers di Stadion Si Jalak Harupat.

BACA JUGA :  Nathan Tjoe-A-On Bakal Perkuat Timnas Lawan Korsel

Kebugaran fisik memang akan sangat berpengaruh karena keunggulan pung­gawa Persib bisa diredam dengan fight­ing spirit yang tinggi. Kualitas mayoritas pemain Persib yang berada di atas rata-rata pun membuat Edi meminta anak asuhnya untuk ekstra waspada. Meski tidak perlu ada yang harus mendapat kawalan khusus lantaran konsentrasi pertahanan justru bisa terpecah.

“Bagi kami semua pemain Persib itu perlu diwaspadai, jadi tidak ada person yang khusus kita waspadai atau kita tight marking. Fungsi dan tugas semua pemain sama, tidak ada yang kita be­dakan semua harus bertanggung jawab dengan lawan,” tuturnya.

PS TNI juga masih menyimpan be­berapa evaluasi setelah melakoni 2 laga di fase grup. Salah satunya adalah lini belakang kerap panik sehingga terjadi pelanggaran di kotak terlarang meski sudah unggul. Seperti ketika kemenan­gan 3-0 atas PBFC yang sudah di depan mata harus sirna setelah penalti Po­naryo Astaman yang berbuah gol. Mar­gin kemenangan pun menipis menjadi selisih 2 gol.

“Kesalahan kita kemarin itu ada satu penalti dan itu yang berbahaya. Yang seperti itu harus kita evaluasi dan waspadai supaya tidak terulang lagi di pertandingan besok,” tukasnya.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================