Untitled-7RENCANA Pemerintah Kabupaten Bogor memprioritaskan lelang renovasi Ruang Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Bogor, terus mendapatkan kritikan pedas dari anggota dewan.

RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]

Pasalnya, pemkab selalu ber­janji membereskan pembangunannya namun pada kenyataannya selalu gagal dan bangunan mangkrak.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD, Saptariyani. Pihaknya men­gidamkan memiliki ruang rapat sendiri yang layak untuk memper­juangkan aspirasi masyarakat.

“Pak Sekwan harus cepat mem­bereskan dokumen lelang. Kan ka­lau sudah beres, kami tidak ada lagi rapat menumpang ke gedung Setda ataupun di hotel,” ujar Sapta, Jumat (27/11/2015).

Politisi PDI Perjuangan ini mera­sa aneh, lantaran DPRD kerap mem­perjuangkan kelurahan yang tidak memiliki kantor, sekolah yang buruk infrastrukturnya. Sementara DPRD tidak punya ruang rapat.

“Iya, ini kan lucu. Makanya saya berharap tidak ada lagi gagal lelang dan gedung cepat-cepat di bangun supaya bisa dipakai,” lanjutnya.

BACA JUGA :  Sirkuit Rumpin Bakal jadi Semi Mandalika, Rampung Tahun 2025

Ia pun menampik jika man­gkaraknya renovasi itu karena sarat unsur politis. “Tidak ah. Itu kan kon­traktornya saja yang bermasalah. Makanya sekarang hati-hati dalam menentukan pemenang,” katanya.

Justru, kata dia, pihaknya malu karena beberapa kali menerima tamu dari luar daerah yang sama, na­mun renovasi tidak kunjung selesai.

“Saya sampai bingung menjawabnya. Mereka bilang, ‘dulu katanya renovasi, kok tidak selesai-selesai’. Saya harus jawab apa coba,” tegasnya.

Ia pun menjamin tidak ada inter­vensi dari anggota dewan. “Kalaupun ada, cuma sebatas peringatan supaya pembangunan tepat waktu,” tandasnya.

Sedikitnya 230 kontraktor pe­nyedia jasa yang tergabung dalam Gapensi Kabupaten Bogor akan meramaikan lelang gedung dewan Desember mendatang.

BACA JUGA :  Sekda Burhanudin Ingatkan Jajaran Diskop UKM Untuk Bekerja Superteam

Namun, Sekretaris Gapensi Ka­bupaten Bogor, M Djoepri meminta Kantor Lelang Pengadaan Barang dan Jasa (KLPBJ) tidak lambat lagi melel­angkan proyek senilai Rp 17 miliar itu.

“Iya 230 pengusaha siap mengi­kutinya. Tapi jangan sampai terlam­bat dilelangkannya. Karena pengu­saha mempunyai kalkulasi batasan waktu untuk merancang pembangu­nan gedung DPRD Kabupaten Bogor. Kurang dari enam bulan pengusaha tidak akan mau,” kata dia.

Ia menjelaskan, pemenang ten­der yang bisa ditentukan pada Januari sangat diminati pengusaha. “Makan­ya, Pemkab Bogor harus menjamin lelang sesuai konsep lelang seperti Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” tandasnya.

Ia pun mendorong agar sejumlah proyek pengerjaan fisik yang telah disahkan untuk dilelang sebelum ta­hun anggaran pembangunan. Kalau mengikuti konsep yang dulu (tidak matang), pengusaha tidak tertarik,” kata dia. (*)

============================================================
============================================================
============================================================