BOGOR TODAY – Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) dan Satuan Polisi Among Praja (Satpol PP) Kota Bogor menggelar operasi weÂwangian di wilayah Kota Bogor.
Dari data yang dihimpun, giat razia wewangian kali ini mengÂgunakan metode lama dengan beriringan konvoi kendaraan. SeÂhingga saat mobil dan truk Satpol PP melintas saja, tempat mangkal para WTS langsung sepi. Hanya WTS yang sudah paruh baya terÂtangkap dan diamankan oleh tim gabungan. Hasilnya, 3 orang PSK diamankan, 1 diantaranya dalam kondisi hamil 5 bulan.
Puluhan petugas melakukan razia di sejumlah titik yang diangÂgap sering digunakan untuk prakÂtek prostitusi. Seperti di kawasan Pasar Anyar, tepatnya jaman Dewi Sartika, Jalan MA Salmun, Jalan Nyi Raja Permas serta Terminal Bubulak, Kota Bogor.
Para PSK yang tengah mangÂkal di kawasan tersebut lantas lari tunggang langgang saat petugas tiba di lokasi. Beberapa PSK berÂhasil kabur, sementara 3 PSK berÂhasil diamankan petugas. Mereka langsung diangkut menggunakan mobil petugas dan dibawa ke KanÂtor Dinsosnakertrans Kota Bogor.
Para PSK ini langsung di data dan dimintai keterangan oleh petugas darin Dinsosnakertrans Kota Bogor. Salah seorang PSK berinisial SL (36) ternyata tengah berbadan dua. Secara kasat mata, memang dia tak tampak tengah hamil karena tubuhnya yang beÂsar. Namun, saat diperhatikan dengan seksama, SL memang tenÂgah hamil 5 bulan. “Saya terpaksa karena kebutuhan ekonomi. SuaÂmi saya jarang pulang karena kerja di luar Bogor,†jelasnya.
Ia mengaku baru beberapa kali melakukan praktek prostitusi tersebut. Ia menyesal menjadi peÂkerja seks, terlebih dirinya tengah hamil.
Sementara, Kepala DinsosÂnakertrans Kota Bogor, Anas Rasmana mengatakan razia PSK ini akan terus digalakkan untuk memberantas praktek prostitusi di Kota Bogor.â€Nantinya razia ini akan dilakukan 2 kali dalam seÂbulan sehingga Kota Bogor bebas dari prostitusi,†ungkap Anas.
(Guntur Eko Wicaksono)