HL-(5)ERA modern seperti saat ini banyak menuntut generasi kaum Kartini harus menyesuaikan dengan kemajuan teknologi, untuk menyesuaikan posisi sebagai seorang wanita di negara berkembang seperti Indonesia bukanlah perkara yang mudah. Semakin menyesuaikan, justru tekanan kepada seorang wanita semakin besar. Hal ini yang mendasari ibu Walikota Bogor, Yane Ardian Bima Arya bersama dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Bogor menggelar talkshow Hari Kartini, dengan mengangkat tema ‘Menjadikan Wanita Indonesia Sehat Cerdas dan Cantik’.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Posisi wanita kini tak han­ya sebagai ibu rumah tangga saja, banyak juga ibu rumah tangga yang memiliki profesi lain diluar sana. Hal ini tentu dapat berdampak bagi kesehatan fisik dan mental wanita itu sendiri. Oleh karena itu, sudah saatnya menyelamat­kan kondisi fisik dan mental para wanita ini dengan pemahaman ini talkshow.

Acara talkshow diisi langsung oleh Yane dan salah seorang dok­ter dari Rumah Sakit Pertamedika Sentul City, dr Ruswantriani SpOG selaku nara sumber talkshow.

Yane sendiri merasa prihatin dengan fenomena peran wanita yang kodratnya sebagai benteng keluarga kian nyasar, kian lama peran wanita lebih sering meng­habiskan aktifitas diluar rumah ketimbang di rumah bersama anak-anak dan suaminya.

Talkshow ini juga bertujuan untuk menyelamatkan pertahanan keluarga, dengan menambah wa­wasan kepada para anggota IWAPI untuk dapat menahan emosinya sebagai seorang ibu dan istri.

Menurut Yane, wanita itu per­bendaharaan katanya dalam sehari ada sekitar 20.000 kata, sedangkan pria hanya 7.000 kata saja. Jadi, adalah kewajaran jika wanita lebih sering berbicara dan meributkan sesuatu dibandingkan lelaki.

“Jika wanita sudah dapat mengenali emosinya sendiri, maka ia dapat memahami emosi anak-anak dan suaminya. Den­gan begitu dia dapat mengatur emosinya di rumah sendiri, jika emosinya sudah terkendali In­syaAllah tidak akan ada lagi per­ceraian, kekerasan dalam rumah tangga dan anak yang berma­salah,” tutur Yane.

Jika dahulu, sambung Yane, Kartini itu berjuang bagaimana caranya perempuan dapat keluar rumah dan dapat pendidikan yang layak. Maka sekarang tugas gen­erasinya harus bisa mengemba­likan Kartini ke dalam rumah.

“Silahkan berkarir, tetapi tang­gungjawab dia sebagai ibu rumah tangga jangan dilupakan. Ibu rumah tangga itu bukan pemban­tu, namun memang sudah kodrat­nya berada di rumah. Ujung tom­baknya rumah tangga itu adalah ibu,” tegasnya.

Yane sendiri, dengan segala kesibukannya sebagai ibu Waliko­ta Bogor tidak menampik dirinya sering menghabiskan waktunya diluar demi tugas. Hanya saja ada beberapa strategi yang dia lakukan agar posisinya sebagai ibu dan is­tri tidak bergeser di rumah. “Time management, pokoknya komu­nikasikan dengan pasangan dan anak-anak, apapun itu,” tutur istri dari Bima Arya Sugiarto itu.

Sementara itu, Ketua IWAPI Kota Bogor, Deswati Diningsih mengaku talkshow ini penting bagi seluruh kadernya. Agar kesi­bukan mereka sebagai pengusaha tidak lantas melupakan tugasnya sebagai seorang ibu dan istri di rumah.

“Sebagai pengusaha waktu itu terasa sangat cepat, sehingga kadang mereka ini seakan terbu­ru-buru mengejar waktu sehingga waktunya di rumah sedikit sekali,” kata dia.

Meskipun, pengusaha, sam­bung Deswati, ia berharap agar kadernya juga tidak terlena den­gan bisnis yang mereka jalani yang dapat membuat keluarganya ter­bengkalai.

============================================================
============================================================
============================================================