yamaha-aeroxPT YAMAHA Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menempatkan Aerox 125LC di segmen berbeda. Mesin boleh setipe dengan GT125 Eagle Eye dan Xeon 125, tapi secara karakter Skutik sport ini lebih diperuntukkan bagi laki-laki.

Chief Operating Officer YIMM Dyonisius Beti dalam peluncuran yang dilakukan di sirkuit Sentul, Senin (18/1/2015), mengatakan bahwa Aerox 125LC adalah Skutik spesial. Menurutnya, Yamaha memperhatikan kebutuhan yang lain di segmen Skutik.

“Skutik yang umum sudah banyak, orang bisa beli Mio M3, Soul GT, atau NMAX. Tapi kalau yang ingin beda, laki-laki, lebih berkesan premium, bisa pilih Aerox 125LC,” ucap pria yang akrab disapa Dyon itu dalam konferensi pers.

Dyon melanjutkan, begitu banyak sepeda motor matik, mirip-mirip, tapi Aerox 125LC berbeda. Yamaha In­donesia, bagi Dyon, selalu memperhatikan segmen pasar dan kebutuhan yang dirasa punya cukup besar peluang.

Bukan “Blue Core”

Mendukung segmen pasar itu, Dyon mengerucutkan lagi bahwa Aerox 125LC dibekali mesin berperforma tinggi. Kombi­nasi antara desain Skutik dan model sport bisa ditemukan pada sepeda motor ini.

Kendati demikian, mesin berteknologi Blue Core yang menjadi ciri baru Skutik Yamaha tak ditancapkan pada model ini. Dyon beralasan bahwa alasannya tak lebih karena segmentasi yang ber­beda.

“Kalau Blue Core, buat orang yang ingin skutiknya lebih irit 50 persen, tapi imbang dengan per­forma. Kalau Aerox 125LC, titik beratnya lebih ke performa. Jadi ini untuk membedakan segmen saja,” ucap Dyon.

(Hilman/net)

============================================================
============================================================
============================================================