CIBINONG TODAY – Teti Subiarti, 45 tahun, adalah seorang guru honorer di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mathlaul Anwar Ciangsana, Desa Tapos I, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.

Sudah 24 tahun mengabdi menjadi seorang tenaga pendidik atau guru di madrasah, Teti merasakan betul asam garam dunia pendidikan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bogor, di sekolah tempatnya mengajar.

Teti, setiap hari mengajar anak didiknya dari hari Senin hingga Sabtu. Meski lelah kadang menghampirinya, Teti tetap memiliki tekad mengajarkan yang baik kepada muridnya di sekolah.

BACA JUGA :  Bekal Sekolah dengan Sosis Dadar Nori yang Simple dan Sederhana

Sebagai seorang perempuan, seorang Ibu, kesibukan Teti juga tidak hanya bermuara di sekolah tapi juga di rumah.

Teti memiliki tiga orang anak, dua perempuan satu laki-laki. Berprofesi sebagai guru, Teti mengaku tak mengharapkan lebih apa yang didapatnya. Namun, kebutuhan terkadang membuatnya mengeluh.

Teti bersama suami, harus menyekolahkan ketiga anaknya. Suami Teti bekerja sebagai tenaga serabutan, pekerjaannya tak menentu. Bahkan, menjadi tukang kuli bangunan pun kadang dikerjakannya, demi memberikan pendidikan terbaik kepada tiga anaknya.

BACA JUGA :  Rangkaian HUT RSUD Leuwiliang ke-14 Penuh Berkah

Meski berjalan terengah-engah, Teti memaksakan diri menyekolahkan ketiga anaknya. Bahkan di antara ketiganya, Teti bersama suami menguliahkan anaknya ke jenjang perguruan tinggi.

Sudah 24 tahun mengajar, pendapatan pokok Teti tidak terlalu besar. Namun ia sedikit bersyukur karena juga mendapatkan per tri wulan dari pemerintah daerah juga dari anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

============================================================
============================================================
============================================================