Untitled-9CHELSEA benar-benar terpuruk. Juara bertahan Liga Primer Inggris ini kehilangan dua kesempatan sekaligus merebut trofi musim ini. Kini, The Blues hanya harus memperjuangkan tiket bermain di kompetisi Eropa musim depan.

Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]

Tengah pekan lalu, pada leg kedua Liga Champions, London Biru gagal memba­las kekalahan 2-1 dari Paris Saint-Germain (PSG). Alih-alih menang, mereka justru ka­lah lagi dengan skor sama di Stamford Bridge. Mereka pun kalah agregat 4-2 dan angkat koper dari Liga Champions.

Kemudian, giliran Ever­ton mengubur keinginan The Blues merengkuh trofi Piala FA, Minggu (13/3/2016) dini­hari WIB. Dua gol Romelu Lukaku di Goodison Park, me­mastikan The Toffees melang­kah ke semifinal dengan skor 2-0 di perempat final.

Dua kekalahan beruntun itu, menutup perjuangan Chelsea meraih trofi musim ini. John terry dkk, yang musim lalu memenangi Pre­mier League dan Piala Liga Inggris, tahun ini dipastikan tangan kosong. Perjuangan tersisa untuk bisa dimenang­kan adalah berupaya merebut tiket ke Eropa.

Tapi, perjuangan itu juga tidak akan mudah. Meski ma­sih ada sembilan laga tersisa musim ini, mereka masih ber­jarak tujuh angka dengan po­sisi terakhir ke zona Eropa. Untuk sementara, tempat itu ditongkrongi Manchester United di posisi enam.

Secara matematis kans un­tuk setidaknya berlaga di Liga Europa musim depan masih terbuka. Tapi mereka masih harus menghadapi Manches­ter City, Tottenham Hotspur dan Leicester City. Semua laga menghadapi para kandi­dat juara itu akan dihelat di Stamford Bridge.

BACA JUGA :  CLBK, Gerindra Kota Bogor Putuskan Koalisi Bersama PKB di Pilkada 2024

“Semua orang tahu di mana Chelsea sebelumnya berada. Tugas pertama (saya) adalah menghindari zona de­gradasi dan kami bisa melaku­kannya dengan cepat, kami beranjak dari posisi 16 ke 10,” ujar manajer interim Chelsea, Guus Hiddink.

Lalu ada dua turnamen yang dipertaruhkan.Penting buat kami untuk tetap merasa bangga saat tidak banyak lagi yang dipertaruhkan. Kami akan bangga dan bermain un­tuk fans kami,” lanjut Hiddink usai pertandingan seperti di­beritakan BBC.

Hiddink jug memperma­salahkan jadwal tanding dan kebutuhan tayangan televisi atas hasil tersebut. “Anda tidak bisa meremehkan ber­main di Liga Champions dan dua hari kemudian harus menjalani pertandingan yang seru di sini. Itu bukan sebuah protes, tapi mereka (Everton) punya waktu sepekan untuk menyiapkan diri, yang meru­pakan sebuah keuntungan di 15 menit terakhir pertandingan. Satu hari tambahan istirahat dari FA untuk kami sudah akan cukup,” cetus Hiddink.

“(Siaran) televisi sangat menuntut, kadang itu ber­tentangan dengan kondisi kesehatan pemain. Itu sedikit kritik dari tim saya dan bukan semata karena kami kalah,” lanjut Hiddink di situs resmi Chelsea.

Kondisi fisik menjadi pem­beda yang signifikan dalam pertandingan itu. Everton dan Chelsea relatif berim­bang di kedua babak, sampai akhirnya Lukaku melakukan aksi individu untuk mencetak gol pertama di menit 78 dan dilanjutkan gol kedua empat menit berselang.

“Saat Anda mendapat kekalahan meski setelah men­gendalikan permainan dengan baik sampai menit 70, maka itu adalah sebuah kekecewaan dan Anda ikut membuat orang lain kecewa. Para pemain suka dengan kemenangan dan mereka terbiasa menang. Kondisinya sudah sulit untuk kami mencoba meraih tiket Liga Champions dan menjaga dua peluang menjadi juara di Premier League dan Piala FA. Semuanya sudah hilang seka­rang. Sayang sekali,” sesalnya.

BACA JUGA :  Tak Sama dengan Nyamuk yang Lain! Ini Dia 5 Ciri Nyamuk Penyebab DBD

Lukaku Puas

Sementara Luka tak bisa menutupi rasa puasnya usai dua golnya menyudahi per­jalanan The Blues di Piala FA musim ini. Ini adalah kali per­tama Lukaku mencetak gol ke gawang mantan klubnya itu setelah gagal di empat kesem­patan sebelumnya

Tak tanggung-tanggung, ga­wang Thibaut Courtois dijebol­nya dua kali, di menit 78 dan 82, untuk membawa Everton melaju ke semi-final Piala FA. “Rasanya sungguh hebat. Saya merasa bahagia dengan tim karena kami berhasil mewu­judkan apa yang diinginkan. Ini adalah respons kami setelah kekalahan (3-2) dari West Ham akhir pekan lalu. Kini, kami punya 90 menit lagi untuk bisa lolos ke final,” kata Lukaku ke­pada BBC Sport.

“Jika Anda ingin memenangkan trofi, Anda harus bisa mengalahkan tim besar. Saya merasa tidak perlu membuk­tikan diri lagi di Chelsea. Saya masih 18 tahun saat berada di sana dan belajar banyak men­jadi pesepakbola profesional. Saya selalu berterima kasih ke­pada Chelsea,” imbuhnya.

“Saya tidak tahu posisi saya (saat meliuk-liuk melewati lini belakang Chelsea), tetapi ke­mudian saya sudah berada di kotak penalti. Melihat Gary Ca­hill salah posisi, saya mengge­ser bola untuk bisa ditembak menggunakan kaki kiri saya,” pungkasnya.

(Rishad/Net)

============================================================
============================================================
============================================================