KELAYAKAN program melalui visitasi merupakan kesempatan bagi sekolah untuk menjalankan berbagai komponen yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. Ujung-ujungnya, tak hanya perolehan status, tetapi meningkatkannya kualitas pendidikan.
Oleh : RIFKY SETIADI
[email protected]
Pelaksanaan Akreditasi SMK Taruna Terpadu 2 BoÂgor yang dilakukan oleh tim dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) Provinsi Jawa Barat, diharapkan mampu melahirkan rekomendasi bagi peningÂkatan mutu dan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Itulah sebabnya, akreditasi menjadi alat evaluasi yang objektif untuk menentukan kelayakan program dan atau satuan pendidikan. Akreditasi yang dilaksanakan sejak Senin (22/06/2015) lalu itu akan berlangsung hingga SabÂtu (27/06/2015) mendatang.
Menyusul Program Kompetensi yang sudah diakrediÂtasi di sekolah ini, yaitu Akuntansi dan Pemasaran yang sudah memperoleh peringkat Akreditasi A sejak 2009, Program Kompetensi Akomodasi Perhotelan, Jasa Boga dan Busana Butik, kini memperoleh kesempatan untuk diÂlakukan visitasi melalui pelaksanaan akreditasi. Dua tenaga assesor, yaitu Rahman Hidayat,M.Pd dan Wawan YogasÂwara, M.Pd berkesempatan berkunjung ke salah satu sekoÂlah favorit yang termaju di Bogor ini. Sekolah yang beralÂamat di Jl. Raya Salabenda, Blk. Telkom Kemang Bogor, RT 005/RW 007, Desa Parakan Jaya, Kecamatan Kemang, Bogor ini melakukan proses akreditasi untuk program Jasa Boga pada Rabu (24/06/2015) dan Kamis (25/06/2015). SeÂbelumnya, pada Senin dan Selasa (22-23/06/2015) sudah dilakukan visitasi untuk Akomodasi Perhotelan. Sisa waktu berikutnya yaitu Jumat (26/06/2015) dan Sabtu (27/06/2015) akan dilakukan visitasi untuk Program Kompetensi Busana Butik.
Kepala Sekolah SMK Taruna Terpadu 2 Bogor, Besse Warni, SP menyambut positif kesempatan ini sebagai penentu langkah dalam menjalankan berbagai kebijakan di sekolahnya. “Penyelenggaraan visitasi akreditasi ini tentu diharapkan menjadi titik tolak penÂingkatan mutu sekolah, khususnya di SMK Taruna TerÂpau 2 Bogor. Di masa mendatang, rekomendasi yang diberikan oleh Tim Assesor justru bisa memperbaiki berbagai komponen di sekolah, termasuk sistem pembelajaran, agar menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,†tangÂgapnya. Proses akreditasi ini dilakukan denÂgan melihat pengajuan Evaluasi Diri (Evadir), yaitu penilaian menghitung diri yang selanjutÂnya dilakukan validasi, verifikasi, dan konfirÂmasi oleh Tim Assesor. Dari hasil Evadir yang dilakukan oleh SMK Taruna Terpadu 2 Bogor, sekolah ini memperoleh point 91 dengan perÂingkat akreditasi A. “Sekolah yang telah terakreÂditasi bisa menyelengÂgarakan ujian mandiri. Tentu prosesnya harus melalui validasi, veriÂfikasi dan konfirmasi melalui 8 standar yang mencerminkan dua bidang, yaitu bidang akademik dan manajeÂrial,†ungkap Rahman Hidayat,M.Pd, salah satu assesor di SMK TaÂruna Terpadu 2 Bogor, Rabu (24/06/2015), kemarin.
Delapan standar yang dimaksud Rahman adalah StanÂdar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan , Standar Pendidik dan Tendik, Standar Sarana dan PrasaraÂna, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian Pendidikan. Instrumen Akreditasi SMK ini disusun berdasarkan delapan komponen yang mengacu pada StanÂdar Nasional Pendidikan dan pada umumnya terdiri dari 185 butir pernyataan tertutup masing-masing dengan lima opsi jawaban. â€Akreditasi sebanarnya melihat kegiatan harÂian sekolah yang sudah dilakukan. Sebab itu, rekomenÂdasi yang diberikan tim assesor tentu berbasis bukti, berbasis dokumen yang nanti akan dipaparkan dalam Sidang Pleno BAN Provinsi Jawa Barat,†jelas RahÂman. Ia juga melanjutkan Sidang Pleno itu juga akan menghadirkan Ketua Unit Pelaksana Akreditasi (UPA) Kabupaten/Kota yang dapat menyaksikan dan memberi tanggapan atas hasil akreditasi tim. Akreditasi diawali dengan survey lingkungan sekolah, termasuk ruang praktikum dan sarana lainnya. Kemudian dilakukan pemeriksaan doÂkumen yang terdiri dari 8 Standar Komponen Akreditasi tersebut.
Kepala Program Akomodasi Perhotelan SMK Taruna Terpadu 2 Bogor, Heriya, A.Md menilai proses ini merupakan harapan bagi sekolah untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di jurusan yang baru menginÂjak satu tahun ini. “Minat siswa terhadap Akomodasi Perhotelan sangat besar. KareÂnanya, akreditasi ini penting untuk melihat sisi mana yang harus dikedepankan dan diÂprioritaskan untuk mengimbangi antusias siswa di bidang ini,†ujarnya.
Sementara Siti Raini Syam, S.Pd, Kepala Program Jasa Boga mengungkapÂkan meski Jurusan Jasa Boga berhasil memecahkan Rekor MURI dalam katÂegori Pembuatan Makanan Berbahan Dasar Singkong dengan 231 macam jeÂnis olahan, namun secara akademis dan manajerial tetap harus mengedepankan perbaikan. “Pencapaian prestasi yang sudah kami raih itu hanya salah satu dari sekian banyak indikator. Tentu harus diÂcapai indikator lainnya yang mendorong mutu dan kualitas proses pembelajaÂran,†ujarnya. Hal senada diungkapkan Rohayati, S.Pd, Kepala Program Tata Busana dan Butik yang melihat proses akreditasi sebagai evaluasi menyeluÂruh menuju perbaikan. “Saya memaÂhami keberhasilan pendidikan itu seÂbagai sistem yang menyeluruh. Tentu ada kelebihan dan kekurangan. Meski begitu, kami berharap kita akan terus lebih baik demi kemajuan pendidikan,†tuturnya. Sikap itu, memberi jalan muÂlus bagi dunia pendidikan untuk menaÂtap kemajuan.