BOGOR, Today – Â Sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang wajib dibayarkan setiap awal semester dinilai buruk oleh mahasiswa. Tujuan utama dari UKT diÂanggap melenceng dari yang seharusnya. Sistem yang bertujuan untuk meringankÂan biaya kuliah mahasiswa, saat ini tidak sesuai dengan fakta yang ada di setiap kampus.
“Tujuan diadakannya UKT untuk meÂringankan biaya kuliah justru melenceng. Karena faktanya banyak mahasiswa yang mendapatkan uang kuliah tidak sesuai dengan kemampuan atau penghasilan orangtua. Seharusnya tidak dilihat dari kesetaraan penghasilan orangtua, karena tanggungjawab tiap keluarga berbeda meskipun penghasilannya sama,†ujar Anita, salah satu mahasiswa Institute PerÂtanian Bogor (IPB).
Hal serupa disampaikan Muhammad El Luthfie Arief, BEM UI, penerapan UKT di beberapa kampus masih berbeda. Menurutnya, tidak ada standar penguÂkuran yang sama dan jelas dalam sistem UKT, sehingga membuat penerapan UKT terkesan buruk.
“Bukan hanya dari pihak kampus, Kemeristekdikti pun tidak memberiÂkan intruksi yang lebih jelas dan detail mengenai penerapan UKT di kampus. SK Kemenristekdikti hanya menjelaskan penerapannya secara umum,†tambahnÂya.
Luthfie menerangkan, mahalnya UKT bisa menjadi salah satu faktor mahasiswa putus kuliah atau mahasiswa baru menÂgurungkan niatnya untuk kuliah. “Pasti, terutama bagi calon mahasiswa yang berasal dari luar daerah. Bukan hanya bagaimana membiayai kuliah anaknya, namun membiayai kehidupan kuliah anaknya yang merantau pastilah jadi pertimbangan orangtua,†jelasnya.
Luthfie berharap, peneraÂpan standar di semua kampus menjadi sama, dengan begiÂtu kemungkinan ketÂimpangan pembayaran biaya pendidikan akan berkurang. Lalu, adanya mekanisme banding UKT di setiap semester menjadi hal yang sangat penting. “Karena kita tidak pernah tahu musibah yang bisa menimpa mahaÂsiswa tersebut seperti orangtua meningÂgal, PHK dan lainnya. Sehingga, banding bisa dilakukan saat itu juga,†tegasnya.
Luthfie juga berpendapat bahwa piÂhak kampus sebaiknya membuat perÂaturan mengenai sistem pengeluaran mahasiswa terkait biaya kuliah. SemenÂtara itu, UKT yang baik harus dengan jelas melihat kondisi ekonomi keluarga, seperti pendapatan orangtua, pengeluÂaran bulanan, tanggungan saudara kandÂung, dan jumlah kendaraan.
(Latifa Fitria)