JAKARTA TODAY – Manusia memiliki miliaran sel dalam tubuh yang tumbuh dan berlipat ganda. Namun jika sel-sel yang terdapat di otak salah bermutasi dan mulai tumbuh secara abnormal, dapat jadi penyebab tumor otak primer.

Kemudian, apabila sel-sel tumbuh dengan cepat dan menyebar ke berbagai bagian otak maka berpotensi menghasilkan diagnosis kanker otak.

Sel kanker dapat tumbuh secara agresif dan menyebar ke bagian tubuh lainnya untuk membentuk jaringan baru. Sel kanker berbeda dengan sel tubuh lain karena tidak bisa mati dan rusak dengan sendirinya. Berdasarkan statistik National Cancer Institute (NCI) dan American Cancer Society, kanker otak sebenarnya merupakan penyakit yang jarang terjadi.

Dari keseluruhan pasien kanker baru, penderita kanker otak hanya sebesar 1,4 persen per tahun, sehingga tidak dianggap sebagai penyakit umum. Kendati demikian, peluang hidup penderita kanker otak diperkirakan kurang dari satu persen.

Kanker otak terjadi ketika sel-sel ganas kanker muncul dalam jaringan otak. Sel kanker tumbuh membentuk massa jaringan kanker (tumor) yang mengganggu fungsi otak seperti daya ingat, kontrol otot, dan fungsi tubuh lainnya.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Kanker dapat muncul dan menyerang seluruh organ karena berasal dari sel dalam tubuh manusia. Untuk jenis kanker otak, hampir 75 persen dari seluruh kasus pengidap kanker otak berawal dari tumor otak ganas. Sedangkan 35 persen lainnya disebabkan oleh penyebaran dari bagian tubuh yang sudah terkena kanker terlebih dahulu misalnya paru-paru, lalu sel-sel itu menyebar ke otak, ini dikenal sebagai kanker otak sekunder atau metastasis.

Jenis kanker otak primer yang paling sering diidap oleh orang dewasa adalah glioblastoma, atau tumor otak yang sangat agresif dan mematikan dengan tingkat kelangsungan hidup rata-rata 10-12 bulan.

Glioblastoma sangat susah disembuhkan karena muncul dari sejenis sel otak astrosit. Sel-sel ini berbentuk seperti bintang. Ketika tumor terbentuk mereka mengembangkan tentakel, yang membuatnya sulit untuk diangkat sekalipun melalui pembedahan.

Selain itu, tumor berkembang dengan cepat karena memiliki akses ke sejumlah besar pembuluh darah, membantu sel kanker tumbuh dan menyebar dengan sangat cepat. Sebagian besar penyebab tumor otak tidak sepenuhnya diketahui, namun beberapa faktor risiko sudah dapat teridentifikasi. Para peneliti telah menemukan beberapa perubahan yang terjadi pada sel-sel otak normal yang dapat menyebabkan mereka membentuk tumor otak yang kemudian menjadi kanker.

BACA JUGA :  Polisi Amankan Chandrika Chika, Selebgram Cantik Terkena Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Sebenarnya belum diketahui secara pasti penyebab kanker otak. Ditambah, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa kanker di otak menular lewat trauma di kepala atau disebabkan oleh penggunaan telepon seluler. Mengonsumsi aspartam atau pemanis buatan yang diduga bisa menyebabkan kanker otak pun juga belum terbukti secara klinis.

Namun, sebagian besar penyebab yang melatarbelakangi terjadinya kanker adalah paparan karsinogenik yang merusak DNA. Contohnya, asap tembakau yang merupakan faktor risiko kanker paru-paru maupun kanker lainnya. Asap tembakau mengandung bahan kimia yang dapat merusak gen di dalam sel.

Meskipun para peneliti sampai saat ini belum dapat menyimpulkan penyebab pasti tumor maupun kanker otak, namun terdapat faktor-faktor tertentu yang dapat meningkatkan risikonya. Berikut penyebab dan faktor risiko kanker otak yang harus diwaspadai.

============================================================
============================================================
============================================================