MENDENGAR Panaragan, publik di Kota Bogor tentu langsung mengarah pada senÂtra kuliner dan jajanan. Yah, kelurahan yang diapit tiga sungai dan berada di jantung Kota Bogor itu memang surÂganya kuliner di malam hari. Memiliki luas 30 hektare, PanÂaragan menyimpan segudang potensi.
Adalah Rika Riana Riska Dewi. Lurah Panaragan ini memang sudah berpenÂgalaman menjadi pejaÂbat wilayah. Pun baru empat bulan menggaÂwangi Panaragan, naÂmun Rika hafal betul bagaimana memoles potensi wilayah.

Pengalamannya menggaÂwangi Tanahsareal menjadi modal penting baginya untuk memajukan Panaragan. Tak heran jika Rika berhasil meÂnyabet pengharÂgaan k i n e r j a KeÂlurahan terbaik ke dua se-Kota B o go r t a Âhun ini.
Kepada wartawan koran ini, Rika bertutur, ia berkomitÂmen ingin menata dan memÂpercantik kawasan Panaragan, terutama di sektor kebersihan.
“Saya telah membuat geÂbrakan, dengan membersihÂkan tepi Sungai Cisadane. Dan akan saya lakukan terobosan untuk membuat bank samÂpah,†ujarnya.
Rika juga mengakui jika masalah terbesar di PanaraÂgan adalah soal kesenjagangan antar warga. “Ya, solusinya saya harus turun setiap hari. Merapatkan barisan, agar tiÂdak ada kecemburuan sosial,†kata dia.
Soal potensi ekonomi, di Panaragan terdapat Roti Amir dan makanan tradisional ‘combro’, yang produknya suÂdah dicicipi lidah segala penÂjuru Bogor.
“Menjelang Hari Jadi BoÂgor (HJB), kami akan bebersih di sepanjang Jalan Veteran lalu dilanjut pengobatan gratis unÂtuk kalangan lanjut usia,†tuÂtupnya.
(Rizky Dewantara)
Bagi Halaman