BOGOR, TODAY — KeÂcamatan Cigudeg yang digadang-gadang jadi ibuÂkota Kabupaten Bogor Barat, ternyata sangat miskin. RiÂbuan rumah tidak layak huni berdiri di calon Daerah OtoÂnomi Baru (DOB) itu.
Tak kurang dari 5.231 rumah warga Kecamatan Cigudeg ternyata tidak layak untuk huni (Rutilahu). “SeÂcara keseluruhan 5.231 unit dan 870 unit sudah direhaÂbilitasi sejak tahun 2014,†ujar Kasi Ekonomi PembanÂgunan (Ekbang) Kecamatan Cigudeg, Ade Miharja kepaÂda Bogor Today Senin lalu.
Ade menjelaskan, dari 15 desa yang bernaung di bawah Kecamatan Cigudeg, hanya 13 desa yang telah memperoleh bantuan penÂgentasan RTLH, yakni Desa Banyuwangi, Batujajar, dan Desa Cigudeg. Masing-maÂsing kebagian 40 rumah. Sedangkan Tegal Lega mendapat jatah 15 unit.
“Selain itu, masih ada Desa Wargajaya 30 unit, SukÂamaju 15 unit, Bunar 15 unit, Cintamanik 15 unit, Argapura 15 unit, Wangunjaya 15 unit, Rengasjajar 25 unit, SukarakÂsa 15 unit dan Desa MekarjaÂya 40 unit,†beber pria yang akrab disapa Ade itu.
Meski begitu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab Bogor) masih berupaya untuk terus mengentaskan kemiskinan di wilayah yang terkenal dengan hasil buminya itu. Salah satunya lewat bantuan rehab kepada rumah bobrok warga miskin.
“Saat ini tersisa 4.361 unit rumah yang belum direÂhab sejak program ini dimuÂlai dari tahun 2014 hingga kini,†lanjut Ade Miharja.
Tahun ini, lanjut dia, sebanyak 320 RTLH telah mendapatkan bantuan proÂgram rumah tidak layak huni dari pemerintah yang terseÂbar di 13 desa.
Ade menambahkan, RTLH di Kecamatan Cigudeg terbilang cukup tinggi. “SetiÂdaknya, sekitar 78 persen beÂlum terbangun,†tegasnya.
“Kami berharap Pemkab Bogor menambahkan kuota, supaya target program RTLH hingga tahun 2018 dapat diselesaikan dan tidak ada lagi warga yang menempati rumah reot, sehingga visi KaÂbupaten Bogor menjadi yang termaju di Indonesia bisa tercapai,†pungkasnya.
(Rishad Noviansyah)