Sejak kemunculan pertamanya yang ditandai oleh debut Galaxy S di 2010, boleh dibilang seri smartphone kelas atas Galaxy S dari Samsung menganut pakem rancangan yang sama
Oleh : Adilla Prasetyo Wibowo
[email protected]
 Seri smartphone ini identik dengan cangÂkang berbahan plasÂtik yang tetap dipakai oleh Samsung ketika pabriÂkan-pabrikan lain telah muÂlai beralih memakai material logam. Sering dikritik gara-gara plastik, Samsung si rakÂsasa elektronik asal Negeri Ginseng akhirnya jengah juga. Maka duet Galaxy S6 dan GalÂaxy S6 Edge pun muncul denÂgan tubuh berbalut logam dan kaca anti-gores.
Dari keduanya, Galaxy S6 Edge adalah model teratas yang dibekali dengan display berbentuk melengkung di sisi kiri dan kanan. Elemen layar itu membuatnya tampak lebih cantik dibandingkan sang sauÂdara, Galaxy S6 yang memiliki layar datar konvensional.
Cantiknya Galaxy S6 Edge pun ternyata tak sekadar di permukaan, tapi juga menÂjalar ke aspek-aspek lain dari smartphone Android terseÂbut. Ia bisa dikata cantik luar dalam.
Galaxy S6 Edge adalah smartphone yang menarik perhatian dengan tubuh berÂlekuk terbungkus kaca Gorilla Glass 4 di bagian depan dan belakang. Apalagi, Samsung juga melabur cangkangnya dengan aneka pilihan warna metalik yang mencolok, sepÂerti hijau zamrud, atau emas-platinum seperti sample yang diterima Kompas Tekno dari Samsung Indonesia di bawah.
Kendati tampil beda dari para pendahulunya, Galaxy S6 Edge masih menerapkan layout tombol yang kurang lebih serupa. Di sisi kanan terdapat tombol daya, semenÂtara tombol pengatur volume diletakkan di sebelah kiri. Tombol home ada di bagian bawah layar seperti biasa, diaÂpit softbutton “escape†dan multitasking.
Di sisi bawah, berdekatan dengan tombol home, pemilik Galaxy S6 Edge bisa menemuÂkan port konektor micro-USB dan jack audio 3,5mm, beriÂkut grill speaker. Satu hal yang berbeda dari smartphone seri Galaxy S terdahulu adalah GalÂaxy S6 Edge menganut desain unibody. Perangkat ini tak memiliki cover belakang yang bisa dilepas untuk mengakses kompartemen baterai serta slot SIM/ micro-SD.
Sebagai gantinya, slot (nano) SIM diletakkan di bagian atas, dalam laci mungil yang mesti dibuka dengan bantuan alat khusus atau paperclip biasa. Adapun slot micro-SD tak ditemukan karena memang absen dari Galaxy S6 Edge.
Bentang layar Galaxy S6 Edge sebesar 5,1 inci termasuk standar untuk ukuran smartÂphone saat ini. Layar Super AMOLED itu memiliki resolusi tinggi yang dipatok di angka 2560×1440 (quad-HD) sehingÂga aneka tampilan di layarnya terlihat sangat tajam dan ceÂmerlang.
Dalam genggaman, langÂsung terasa bahwa Galaxy S6 Edge ternyata lebih enteng dari kelihatannya. Bobot perÂangkat ini memang cuma 132 gram, lebih ringan dari penÂdahulunya, Galaxy S5, yang mencatat 145 gram meski denÂgan cangkang plastik.
Kehadiran Galaxy S6 Edge sedikit mengganggu di tanÂgan karena pinggiran logam perangkat ini terasa lancip sehingga agak mengganjal, mungkin karena layarnya yang melengkung sehingga bagian frame itu lebih tipis dari yang terdapat pada GalÂaxy S6.
Tubuh molek Galaxy S6 Edge menyembunyikan komponen perangkat keras bertenaga buas. Di dalamnya tertanam prosesor octa-core Exynos 7420 dengan empat core Cortex-A57 2,1 GHz dan empat core Cortex-A53 1,5 GHz, dipadu RAM sebesar 3GB.
Galaxy S6 Edge yang berÂedar di pasaran Indonesia meÂmiliki kapasitas media penyÂimpanan sebesar 64GB. Dari jumlah itu, sekitar 7GB sudah terpakai untuk menyimpan sistem operasi dan beberapa aplikasi bawaan.