Untitled-12JAKARTA, TODAY — Anjloknya harga minyak mentah dunia sejak awal tahun pada kisa­ran USD 50-USD 60 per barel, membuat perusahaan minyak tertekan. Menurut Di­rektur Pemasaran PT Pertamina, Ahmad Bambang, anjloknya harga minyak dunia saat ini, membuat kin­erja Pertamina turun.

“Semua perusa­haan minyak turun keuntungan dan kin­erjanya. Tidak hanya Pertamina saja, apakah itu Petronas, Saudi Aramco, Exxon Mobile, BP semua tertekan,” ungkap Bambang, ditemui di Terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara, Rabu (10/6/2015). Bambang mengatakan, tapi di sisi lain, bagi Indonesia dan negara-neg­ara yang menggantungkan diri pada impor minyak dan Bahan Bakar Min­yak (BBM), turunnya harga minyak justru diuntungkan.

“Ketika harga minyak dunia tu­run, negara pengimpor mendapatkan manfaat. Pemerintah dan masyarakat mendapatkan manfaat karena harg­anya tidak terlalu tinggi. Kalaupun di­subsidi pemerintah tidak perlu mem­berikan subsidi tinggi,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Film Kiblat Menuai Kontroversi, MUI Beri Alasannya

Akibat turunnya harga minyak dari tahun lalu harganya di atas USD 100 per barel, saat ini hanya berkisar USD 63 perbarel, membuat kinerja keuangan Pertamina turun 50%-60%.

“Sekarang kalau dilihat harga crude oil ada di kisaran USD 60-63/barel. Sedangkan awal tahun USD 50/barel. Itu menyebabkan turunnya profit bisa sampai 70%-80% dan seb­againya. Kalau Pertamina turunnya sama dengan Petronas yaitu 50%-60%. Tetapi sekarang sudah mulai naik lagi,” tutup Bambang.

Lampu Hijau Pertalite

Untuk menggenjot kinerja yang merosot tersebut, Pertamina melaku­kan inovasi produk antara lain den­gan menciptakan BBM jenis Pertalite. Namun produk baru RON 90 belum dipasarkan karena menghadapi ham­batan politis.

BACA JUGA :  Kecelakaan Beruntun, 3 Mobil Tabrakan di Tol Cipularang

Namun menurut Ahmad, kini Per­talite sudah mendapat lampu hijau dari Presiden Joko Widodo. Namun, belum jelas kapan bensin ini akan dijual. Ren­cana penjualan Pertalite di SPBU, kata Ahmad, masih dikoordinasikan Per­tamina dengan Menteri ESDM.

“Pertalite perizinan dan resume sudah beres. Saya sudah mendapat­kan arahan dari Menteri BUMN dan mendapatkan green light (lampu hi­jau) dari Presiden untuk diluncurkan. Kami akan koordinasikan terlebih dahulu dengan Menteri ESDM,” jelas Ahmad.

Saat ini, Pertamina sedang berkon­sentrasi mengamankan pasokan ba­han bakar saat puasa dan lebaran. “Apakah diluncurkan sekarang atau setelah lebaran? Itu kondisi yang bu­tuh waktu dari sekarang. Saya koordi­nasikan dulu. Tinggal waktunya saja, “ kata Ahmad.

(Alfian Mujani|dtc)

============================================================
============================================================
============================================================