BRASIL untuk pertama kalinya dalam 12 pertandinganmenelan kekalahan. Kekalahan itu juga ditandai dengan kartu merah yang diterima bintang utama mereka, Neymar
Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]
Tim nasional Brasil menelan kekalahan 0-1 dari KolomÂÂbia pada pertandingan lanjutan penyisihan Grup C Copa America 2015, di Estadio Monumental David Arellano, Rabu malam atau Kamis (18/6/2015) pagi.
Kolombia tampil lebih baik seÂÂhingga berhasil mengungguli Brasil dengan skor 1-0 pada babak pertaÂÂma. Gol Kolombia diciptakan Jeison Murillo pada menit ke-36.
Gol Murillo tercipta akibat kelemahan Brasil mengantisiÂÂpasi bola mati. Di sisi kiri pertahÂÂanan Brasil, Juan Cuadrado yang mengeksekusi tendangan bebas melepaskan umpan ke dalam kotak penalti lawan.
Umpan Cuadrado menghasilÂÂkan kemelut di dalam kotak penÂÂalti Brasil. Murillo memanfaatkanÂÂnya dengan melepaskan tembakan keras yang tak mampu dibendung kiper Jefferson. Selepas jeda, Brasil berusaha bangkit. Bahkan, Neymar dan kawan-kawan memiliki kesemÂÂpatan emas mencetak gol balasan pada menit ke-57.
Murillo melakukan kesalahan fatal saat memberikan bola kepada Ospina. Ellias berusaha merebut bola, tetapi si kulit bulat bergulir ke kaki Roberto Firmino. Pemain berÂÂnomor punggung 11 tersebut langÂÂsung melepaskan tembakan, tetapi apes karena bola melayang di atas mistar gawang Kolombia.
Setelah itu, Brasil terlihat keÂÂsulitan menciptakan ancaman. SeÂÂrangan Neymar dan kawan-kawan cukup mudah dipatahkan lawan. Neymar pun tampil tidak istimewa. Bintang Barcelona tersebut tampak kesulitan mengembangkan perÂÂmainannya.
Pelatih Carlos Dunga berusaha mengatasi kebuntuan timnya denÂÂgan memasukkan Douglas Costa pada menit ke-68. Namun, perubaÂÂhan yang dilakukan Dunga tak bisa menyelamatkan Brasil dari kekalaÂÂhan. Meskipun kalah, Brasil tetap menjadi pemuncak grup dengan mengoleksi tiga poin dari dua perÂÂtandingan. Sementara Kolombia naik ke peringkat ketiga dengan merangkum tiga poin.
Sekembalinya menangani BraÂÂsil, Dunga mengantarkan tim naÂÂsional negaranya menorehkan 11 kemenangan beruntun. Brasil baru kalah pada laga ke-12, yakni keÂÂtika menghadapi Kolombia di Copa America 2015.
Pada laga yang digelar di SantiaÂÂgo, Kamis (18/6/2015), Brasil takluk 0-1 di tangan Kolombia berkat gol Jeison Murillo. Uniknya, kemenanÂÂgan pertama Dunga ketika ditunjuk kembali menangani Brasil juga diÂÂdapat atas Kolombia pada SeptemÂÂber 2014.
Setelah kemenangan pertama tersebut, Brasil meraih 10 kemenanÂÂgan beruntun, dari kemenangan 1-0 atas Ekuador sampai kemenangan 2-1 atas Peru. Dalam rentetan keÂÂmenangan tersebut, Brasil sukses menorehkan 23 gol.
Dunga bukanlah orang asing untuk timnas Brasil. Dia pernah menjadi kapten Selecao selama masih jadi pemain. Dia juga pernah menangani Brasil dari 2006 hingga 2010. Dia didepak setelah Brasil gaÂÂgal di Piala Dunia 2010. Selain itu, dia juga dikritik publik Brasil lantaÂÂran memilih memainkan gaya pragÂÂmatis.
Pada masa keduanya menjadi pelatih Brasil, Dunga memilih unÂÂtuk berubah. Dia masih memerÂÂcayai sepakbola pragmatis, namun kali ini dia juga tidak meninggalkan unsur permainan menghibur.
Satu-satunya masalah, menuÂÂrut dia, adalah ketergantungan terÂÂhadap Neymar. Pada laga melawan Kolombia, Neymar tidak mencetak gol ataupun menyumbang assist. Padahal, dalam 11 pertandingan sebelumnya, pemain depan BarceÂÂlona itu sukses menyumbang 9 gol dan 3 assist.
Kendati demikian, Dunga seÂÂbenarnya tak perlu khawatir. PerÂÂmainan kolektif yang diterapkanÂÂnya telah membuat 10 pemain berbeda mencetak 23 gol dalam 12 pertandingan terakhir.