Supermarket Super Indo melakukan take over terhadap gerai Farmers Market milik PT Supra Boga Lestari Tbk di kawasan Jalan pahlawan, Bogor Selatan, Kota Bogor. Diduga, pengalihan gerai tersebut lantaran sepinya daya beli konsumen sekaligus tidak cocoknya sasaran segmen konsumen. Namun demikian, perseroan tetap akan agresif melakukan ekspansi melalui dua brand ritelnya, yakni Ranch Market dan Farmers Market.
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Induk jaringan retail Ranch Market dan Farmers Market, PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) berencana melakuÂkan spin off anak usaha tersebut dan tengah mencari investor baru untuk menjalin kerjasama strategis.
Direktur Utama RANC, NuÂgroho Setiadharma mengatakan, perseroan akan mengurangi porsi investasi di Ministop, namun perseroan juga akan menjajaki investor baru yang akan digandeng dalam mengelola Ministop melalui pola strategic investment. Sayangnya dia belum bisa mempublikasikan investor baru mana yang sedang dalam proses penjajakan.
â€Nantinya kita cari investor baru diharapkan dengan straÂtegic investment ini bisa memÂbawa benefit. Karena sekarang mencari lokasinya susah, jadi pasti investor yang kita undang adalah yang sudah mempunyai lokasi di beberapa titik sehingÂga kita punya sewa tidak begitu terlalu mahal,†ujarnya di JaÂkarta, kemarin.
Tahun lalu, perseroan memÂbukukan pendapatan bersih sebesar Rp 1,6 triliun naik 26,4 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan pendapatan bersih ini didorong oleh 9,5 persen same store sales growth dan penamÂbahan 3 toko baru (Farmers Market Bintaro Exchange, Farmers Market Grand Wisata Bekasi dan Farmers Market Jababeka). Namun, margin laba bersih tahun 2014 turun menÂjadi 0,6 persen dari 2,6 persen di tahun 2013.
Penurunan marjin laba berÂsih tersebut lebih di karenakan kerugian dari entitas anak, PT Bahagia Niaga Lestari (MinisÂtop), yang mulai beroperasi dengan dibukanya Ministop pertama pada semester kedua tahun 2013. Menurut Nugroho, pengembangan format MinisÂtop membutuhkan waktu yang panjang dan memerlukan peÂnyesuaian dari waktu ke waktu sampai dapat menyesuaikan keinginan dan selera pelangÂgan, disamping tantangan kompetisi yang semakin keras, harga sewa properti yang tinggi terutama di Jakarta, dan pemiliÂhan lokasi-lokasi strategis.
Potensi Pasar
Namun dia yakin pertumÂbuhan mini market dengan konsep convenience store di Indonesia memiliki prospek yang positif. Menurutnya, suÂdah hampir 2 tahun belakanÂgan ini angka pertumbuhan convenience store lebih tinggi dibandingkan angka pertumÂbuhan hypermarket dan superÂmarket, khususnya di kota beÂsar macam Jakarta,â€Di konsep hypermarket pertumbuhannya sudah minus, di konsep superÂmarket pertumbuhannya suÂdah di bawah dua digit, sedanÂgkan pertumbuhan yang paling tinggi adalah convenience store sampai 22 persen, jadi memang ini adalah lifestyle di kota beÂsar,†jelasnya.
Tahun ini, lanju Nugroho, perseroan menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 25 miliar. Dana itu akan dipakai untuk pengembangan usaha. Disebutkan, tahun ini persÂeroan telah menambah tiga lokasi toko baru. Sampai kuarÂtal pertama 2015, perseroan telah menambah dua toko Ranch Market di Surabaya dan Serpong, Tangerang Selatan seÂhingga jumlah toko yang telah dibuka menjadi 27 toko,â€Pada semester kedua 2015 mendataÂng, perseroan akan membuka satu toko baru,†ujarnya.
Kemudian guna mendukung kinerja tahun ini, perseroan juga telah meluncurkan apÂlikasi online shop yang bernaÂma Happy Fresh. Program itu ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan yang sibuk untuk dapat berbÂelanja kebutuhannya dengan “online shoppingâ€.â€Online shoping menjadi salah satu alÂternatif untuk berbelanja bagi masyarakat, kita juga akan memberikan jasa disitu,†ucap Nugroho.
Oleh karena itu, dirinya mengharapkan melalui beÂberapa aksi korporasi persÂeroan pada tahun ini mampu mengangkat penjualan menÂjadi Rp1,8 triliun, naik dari penjualan tahun 2014 lalu yang sebesar Rp1,65 triliun. Tercatat pada kuartal pertama 2015, penjualan Supra Boga tumbuh sekitar 17,99 persen menjadi Rp 454,95 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 385,57 miliar. Sementara laba bersih peruÂsahaan turun menjadi Rp 4,53 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 6,43 miliar.
Sebelumnya, Asosiasi PenÂgusaha Ritel Indonesia (AprinÂdo) mengungkapkan menuÂrunnya daya beli masyarakat belakangan ini membuat bisnis ritel anjlok 10-15 persen hingga Mei 2015.
Pelemahan udah terlihat sejak tahun lalu. Aprindo menÂgungkapkan pertumbuhan usaha ritel anggota Aprindo raÂta-rata hanya tumbuh 7 persen pada tahun lalu, jauh di bawah rata-rata pertumbuhan normal 15 persen per tahun. Secara keseluruhan, nilai bisnis ritel pada tahun lalu mencapai Rp 18 triliun.
Di-take Over Super Indo
Gerai Farmers Market yang berlokasi di Jalan Pahlawan, Kota Bogor, di-take over oleh PT Lion Super Indo (supermarÂket Super Indo). Hingga pertenÂgahan tahun ini Super Indo suÂdah menambah lima gerai baru dari rencana penambahan 20 gerai anyar di 2015 ini. Di BoÂgor, Super Indo membuka gerai baru di kawasan Jalan PahlaÂwan No. 78, Bogor Selatan, Kota Bogor. Gerai Super Indo Pahlawan memang bukan geÂrai pertama yang dimilikinya di Kota Hujan. Sebelumnya, jarinÂgan ritel internasional Delhaize Group dari Belgia ini telah hadÂir di Plaza Jembatan Merah dan Tajur Trade Mall.
“Ekspansi Ini bagian dari komitmen kami dalam mendekatkan diri dengan konsumen di mana pun. Kami melihat Bogor sangat memiliki potensi pasar yang bagus, maka dari itu kami ingin terus memÂberikan produk terbaik juga,†ungkap Vice President OpÂeration Super Indo, Wirawan Winarto, kepada BOGOR TOÂDAY, beberapa waktu lalu.
Ia mengaku, perlambatan ekonomi yang tengah terjadi pada kuartal I/2015, juga diÂalami sektor ritel. Namun, hal tersebut tak menghalangkan niat perusahaan untuk melÂebarkan sayap-sayap bisnisnya.
“Memang cukup berpenÂgaruh. Semua sektor menÂgalami. Tapi kami normal saja dalam mengembangkan peruÂsahaan. Kebetulan kami punya pengelolaan management yang cukup baik sehingga tidak ada hambatan apapun untuk berÂinvestasi. Mungkin ada peruÂsahaan yang ngerem sedikit karena perlamabatan ekonomi, kalau kami karena funfamental cukup baik jadi tidak akan terhÂalang,†bebernya.
Terkait pembukaan gerai di Bogor, Wirawan menilai Jalan Pahlawan merupakan salah satu kawasan strategis dan sesuai dengan segmen yang akan disasar Super Indo. “SepÂerti yang sudah diketahui, seÂbelumnya tempat ini memang milik Farmer Market. Lalu kami lakukan take over dan menyuÂguhkan konsep yang berbeda dengan yang mereka terapkan. Kami harap, konsep yang kami bawa ini bisa memberikan penÂgalaman berbelanja berbeda untuk seluruh segmen,†jelasnÂya.
(Apriyadi Hidayat/*)