Tahun lalu saya temui seÂbuah unit b i s n i s yang dipimpin manajer serta beberapa suÂpervisor dan dukungan puluÂhan petugas sales. Ternyata mereka tidak berkontribusi positif bagi perusahaannya. Beberapa konsultan mengusulÂkan agar unit bisnis itu dibubarÂkan saja. Akan tetapi Presiden Direktur mengusulkan mencari pandangan lain (Second Opinion) dari konsultan SDM. Maka samÂpailah mereka di kantor saya.
Saya diminta untuk melakuÂkan general check up. Saya memulai dengan melakukan auÂdit komitmen, kompetensi, samÂpai pada pengelolaan kondisi kerja. Setelah satu minggu saya temukan bahwa manajer yang menjadi kepala unit bisnis itu ternyata tidak kompeten membangun tim yang efektif. Hasilnya, beÂberapa supervisor senior dan puluhan salesman itu bekerja seenaknya tanpa kenÂdali.
Berikutnya saya memberikan Coaching and Counseling (C&C) kepaÂda manajer dan supervisor untuk membangun tim dengan 4 tahap. Pertama, Pengakuan potensi keuntungan membangun tim. Tujuannya mengelola kekuatan setiap individu dan mengimajinaÂsikan kontribusi positif bila berbagai individu itu dapat bersinerÂgi. Sebaliknya, bila tidak dikelola, maka yang akan terjadi adalah kekacauan (Chaos), karena setiap individu cenderung menampilÂkan egonya.
Kedua, Mengingatkan peranan manajer dalam tim. Manajer haÂrus tampil sebagai pribadi cerdas mengelola kehidupan pribadi yang seimbang. Setelah itu, mengenali kompetensi yang harus dimiliki dan mendemonstrasikan dalam membangun tim efektif.
Ketiga, Membangun kematangan tim. Manajer harus tahu keÂmatangan tim. Cirinya bila semua anggota tim memiliki integritas yaitu keselarasan apa yang dipikirkan, dengan yang dikatakan dan yang dilakukan. Bila kesepakatan tercapai, maka anggota yang belum memiliki integritas harus mengikuti C&C agar menÂjadi individu matang untuk menÂdukung tim.
Keempat, Mengatasi blok di dalam tim kecil. Pada tahap ini manajer harus mampu mengangÂkat silo atau pembatas imajiner yang ada diantara tim kecil atau diantara individu. Egoisme tim kecil atau individu harus dikenali untuk memenangkan kepentingan fungsional diatas kepentingan personal.
Manajer memang harus mengiÂkuti 4 tahapan ini agar tim efektif bisa dibangun berbasiskan integritas dan pemikiran yang terbuÂka (Open Mind). (*)