BOGOR, Today – Penjaringan bibit atlet saat ini kian susah. Padahal talenta-talenta muda berpotensi banyak terserak. PasÂalnya, ketika menjadi atlet, tidak ada jaminan masa depan baginÂya ketika telah lewat usia emas. Hal inilah yang menjadi keresahÂan Ketua Persatuan Olahraga DaÂyung Seluruh Indonesia (PODSI) Kota Bogor, Bibin Rubini.
Pria yang juga menjabat sebÂagai rektor di Universita Pakuan ini menilai seluruh aspek perlu melakukan sinergisitas. Baik dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Pengurus Cabang (PengÂcab) Cabang Olahraga (Cabor), Komite Olahraga Nasional IndoÂnesia (KONI) Kota Bogor hingga masyarakat perlu memberikan kontribusi.
Para atlet berprestasi sudah seharusnya mendapat perhaÂtian, atau pegangan untuk masa depan mereka, kerjasama antar elemen, baik pemerintah daeÂrah maupun pengusaha dapat memberikan kontribusi bagi masa depan para atlet daerah. “Atlet harus punya pegangan untuk masa depan. Ini harus menjadi perhatian bukan hanya oleh Pemda saja, tetapi seluruh lapisan masyarakat, baik maÂsyarakat umum, maupun penÂgusaha yang bisa memberikan kontribusi kepada para atlet ini,†katanya.
Jika perhatian Pemerintah Daerah dinilai kurang responsif terhadap jaminan masa depan para atlet, bukan tidak mungÂkin para atletnya akan hengÂkang, dan membela daerah lain. “Karena bagaimana pun juga harus ada jaminan untuk masa depan bagi para atlet. Dalam masa Pekan Olahraga Nasional (PON), serta Pekan Olahraga Daerah (Porda), para atlet ini menjadi rebutan, kota atau daerah mana yang bisa memberikan jaminan. Saya kira, atlet pasti akan hengkang untuk mencari wilayah yang bisa memberikan jaminan masa depan yang jelas,†ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) KONI Kota Bogor, BasuÂki mengatakan bahwa masalah masa depan atlet sempat menÂjadi bahasan antara KONI denÂgan Wakil Walikota Usmar HariÂman. “Kita sudah sampaikan beberapa kali. Rata-rata para atlet membutuhkan pekerjaan. Namun hingga kini, Pemkot juga masih belum memberikan kelanjutannya seperti apa,†kaÂtanya.
(Adilla Prasetyo Wibowo)