BOGOR, Today – Para atlet ber­prestasi yang terdaftar dalam da­tabase atlet dan pelatih berprestasi yang disusun oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor bersama Kantor Pemuda dan Olahraga (Kanpora) merasa kecewa dengan janji Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang tidak kunjung ada realisasi.

Mereka menyayangkan lam­bannya perhatian pemerintah kota, terhadap para atlet yang su­dah berjuang, dan memberikan banyak prestasi. Menurut mereka, sudah selayaknya Pemkot Bogor membuktikan apa yang sebelum­nya pernah disampaikan kepada para atlet.

Salah satunya adalah atlet pen­cak silat andalan Kota Bogor, Yu­niar Tikasari Wardah yang menilai janji manis Pemkot Bogor hanya sebatas suntikan motivasi bagi atlet semata, tidak lebih.

“Sebenarnya sedih, melihat Pemerintah Kota Bogor yang kerap kali mengumbar janji memberikan pekerjaan. Namun pada kenyata­annya tidak kunjung ada realisasin­ya. Tidak dipungkiri, kekecewaan pasti berlaku pada setiap atlet yang diberikan harapan. Mereka hanya menjanjikan saja,” kata Tika, sa­paan akrabnya.

BACA JUGA :  Bogor Football School, Wadah Anak-anak Kembangkan Sepak Bola

Atlet peraih medali emas di Pekan Olahraga Daerah Jawa Barat (Porda Jabar) XII/2015 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII tersebut tidak bisa menutupi rasa kekecewaannya terhadap Pemkot Bogor. Namun menurutnya, Ke­hidupan itu harus terus berjalan, dan jangan pernah berharap lebih dengan apa yang pernah dijanjikan.

“Kita sebagai atlet dalam menorehkan prestasi itu untuk Kota Bogor, bukan untuk Pemerin­tahnya. Jadi jangan pernah menge­mis pekerjaan kepada pemerintah. Kita buktikan saja bahwa kita bisa berdiri tanpa dorongan pemerin­tah kota sekalipun, jangan pernah menunggu bola, dan berharap pada janji yang belum tentu dapat direalisasikan,” tegasnya

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Wakil Indonesia di Final Swiss Open 2024

Ia berharap, ke depannya Pemerintah Kota bisa segera men­gakomodir para atlet yang sudah berjuang, maupun akan berjuang dapat diberikan perhatian yang lebih, tidak hanya diberikan janji semata.

Bila hal ini terus terjadi, lanjut­nya, bisa dipastikan bakal banyak atlet putra daerah yang angkat kaki dan memilih memperkuat daerah lain yang lebih peduli terhadap ke­sejahteraan atlet. Ironi bila dilihat deklarasi Kota Bogor sebagai kota produsen atlet, namun perhatian terhadap atlet minim.

“Semoga Pemkot Bogor lebih perhatian lagi. Bukan hanya ke­pada para atlet yang akan berjuang hari ini, tetapi juga para atlet yang sudah berjuang sebelumnya, dan memberikan banyak prestasi un­tuk Kota Bogor,” ungkapnya.

(Adilla Prasetyo Wibowo)

============================================================
============================================================
============================================================