SENTUL, Today -Â Menuju gelaran balap motor dunia, MotoGP, pada 2017 mendatang management Sirkuit Internasional Sentul terus berbenah.
Tak tanggung-tanggung, diÂsainer sirkuit kelas dunia pun di datangkan guna memberikan senÂtuhan kepada sirkuit yang pernah mengantarkan Valentino Rossi dan Max Biaggi menaiki podium utama pada MotoGP 1996-1997 di kelas 125 CC dan 250 CC ini.
Adalah Jarno Zaffeli dari Dromo Circuit Design. Kedatangan Jarno Zaffelli ke Indonesia diutus langÂsung oleh promotor Dorna untuk me-layout ulang desain Sirkuit SenÂtul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat agar sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.

Maklum, Jarno merupakan deÂsainer sirkuit kawakan dunia. Sebut saja proyek yang pernah ia tangani adalah Sirkuit Mugello dan Missano di Italia, Rio Termas Honda di ArÂgentina dan puluhan sirkuit lainnya di seluruh penjuru bumi.
Dalam lawatannya ke Sentul, Jumat (3/7/2015) siang, Jarno turun langusng mengamati sudut demi sudut sirkuit yang dikelilingi perÂbukitan ini.
Di dampingi, Direktur PT SaraÂna Sirkutindo Utama (SSU), Tinton Soeprapto, Jarno tampak begitu teliti melihat kondisi di lapangan. Bahkan sesekali ia memotret lintÂasan yang menurutnya perlu adÂanya pelebaran.
Usai melakukan pengamatan, Jarno menilai kalau Sentul layak untuk digunakan di MotoGP. HanÂya saja butuh perkembangan di beberapa titik karena desainnya sudah ketinggalan zaman.
Beberapa perubahan yang haÂrus dilakukan adalah dengan memÂperlebar beberapa tikungan demi keselamatan pembalap.
Proses pembuatan sirkuit saat ini melalui simulator komputer, baik oleh FIA atau FIM. Simulasi ini bisa menunjukkan ketika pebalap mengalami kecelakaan.
“Faktor keselamatan pebalap sangat penting. Makanya, Sentul hatus mengalami perubahan teruÂtama di bagian tikungan demi kesÂelamatan pebalap,†kata Jarno.
Pria asal Italia ini menambahÂkan, renovasi diperkirakan hanya butuh waktu kurang dari setahun.
“Pembangunan akan kurang dari setahun, karena kita tidak menghancurkan apapun, hanya dikembangkan dan perbaiki saja. Untuk aspal yang lebih baik butuh tiga minggu pengerjaan,†ujarnya.
Sementara itu, Tinton menÂgatakan kehadiran beberapa arsiÂtek kelas dunia ke Sentul, adalah untuk membuat perbandingan agar sirkuit kebanggaan masyaraÂkat Indonesia itu menjadi salah satu sirkuit yang terbaik di dunia.
“Kami ingin mendapatkan hasil yang terbaik seperti yang diinginkan oleh Dorna maupun pembalap. Ini agar menjadi perÂbandingan dengan mengundang beberapa disainer sirkuit terbaik dunia. Jadi, kita cari yang terbaik, yang nyaman dan lebih murah,†kata Tinton.
Mengenai pendanaan, Tinton sendiri tidak mau muluk-muluk dengan berharap suntikan dana dari pemerintah.
“Dananya business to business saja, jadi keroyokan. Sirkuit ini bukan hanya Tinton yang punya. Ini milik semua, milik bangsa. KeÂroyokan antar departemen saja. Dari Pemerintah kita Cuma butuh support. Cukup ketok palu Road to MotoGP. Yang dijalankan Soeharto saat MotoGP 1996-1997 ya seperti itu,†jelas Tinton.
(Apriyadi Hidayat)