teras-(2)Ramadan bagi Nurhayanti merupakan sarana untuk melatih keimanan dan keikhlasan guna meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Oleh : Rishad Noviansyah
[email protected]

Meski mengemban ama­nah sebagai Bupati tidak membuat nenek dua cucu ini meng­abaikan kewajibannya sebagai umat muslim. Terlebih kini ia sudah tidak lagi memiliki halangan dalam menunaikan puasa diusianya yang telah menginjak 60 tahun.

Bagamana sih cara Nurhayanti dalam memberikan perhatian antara keluarga dengan masyarakat Bumi Tegar Beriman?

  1. Bagaimana Anda memaknai pua­sa?

Jawab : Selain melatih kesabaran, keikhlasan untuk meningkatkan ket­akwaan kepada Allah SWT, di bulan ini juga banyak pelajaran yang bisa diambil terlebih ini kan bulan penuh rahmat, berkah dan ampunan.

Jadi inilah waktu yang sangat baik dan harus dimanfaatkan untuk lebih bermuhasabah kepada Allah SWT.

  1. Apa pelajaran paling berharga yang Anda dapatkan dari puasa?

Jawab : Saya bisa melakukan intros­peksi diri sehingga selalu mengingatkan saya jika masih banyak orang kurang beruntung.

BACA JUGA :  Cemilan saat Pulang Teraweh dengan Sempol Ayam Pedas Saus Keju yang Enak Anti Gagal

Saya jadi bisa merasakan bagaima­na rasanya orang yang tidak makan, kehausan dan menahan amarah. Pal­ing penting, umat Islam ini berun­tung diberikan satu bulan dalam se­tahun untuk mengevaluasi diri. Yaitu saat bulan ramadan saat dimana Al-Qur’an.

  1. Bagaimana cara anda membagi waktu antara keluarga dan peker­jaan?

Jawab : Secara kuantitas, waktu saya tersita untuk tanggung jawab se­bagai kepala daerah, karena itu sudah merupakan resiko maka itu saya lebih mengedepankan kualitasnya saat se­dang berkumpul dengan keluarga. Keb­etulan saya dirumah hanya berdua den­gan suami karena anak-anak juga sudah berkeluarga.

  1. Momen apa yang paling seru saat keluarga sedang berkumpul?

Jawab : Biasanya tuh saat hari tera­khir puasa. Kan anak-anak sama cucu saya datang kerumah, nah saat itu kami biasanya tos bahwa puasa saya ‘cacap’. Sebagai tanda syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan nikmat yang sangat luar biasa di bu­lan ramadan.

  1. Saat sedang kumpul keluarga, adakah tempat favorit untuk ber­buka?

Jawab : Dirumah! Karena kalau di­rumah, lebih mudah untuk menunai­kan sholat. Saya dan suami juga selalu sholat magrib dan tarawih berjamaah. Kan kalau diluar agak susah yah.

BACA JUGA :  Kecelakaan di Sintang Truk Tangki dan Motor Tabrakan, Tewaskan 2 Emak-Emak

Tapi suami mjuga sangat memak­lumi kalau saya tidak berbuka di­rumah. Atuh gimana namanya juga pelayan publik. Tapi 10 hari pertama kemarin saya buka dirumah kok.

  1. Apa menu wajib bagi Anda saat berbuka puasa?

Jawab : Kolak pisang uli pakai kol­ang-kaling itu harus ada. Tambahan­nya paling buras plus sambal kacang. Tadinya mie golosor.

Tapi itu sekarang saya ganti dengan bihun jagung soalnya sekarang banyak mie yang kat­anya berformalin, saya ngeri juga. Tapi bihun tidak kalah enak kok.

============================================================
============================================================
============================================================