kerjasama-master-franchise-di-kuwaitTeh, baik yang diseduh hangat maupun yang dingin diberi es, memang bisa membuat hari yang tadinya membosankan jadi lebih menyenangkan. Selain itu, kandungan tehin dan zat antioksidannya juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan untuk tubuh. Dan tidak seperti kopi, semua orang bisa meminum teh dan menikmati rasanya yang memang enak. Teh tidak hanya menjadi menu minuman wajib di berbagai tempat makan, tapi kini minuman ini juga populer dijajakan di gerobak-gerobak hingga kedai eksklusif di mal.

Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]

Penyajiannya pun makin beragam, baik dari var ian rasa maupun tampilan ke­masan. Itu sebabnya, saat ini banyak kedai teh bermunculan. Tidak sedikit dari mereka menawarkan sistem ke­mitraan usaha untuk mengembangkan usaha. Ber ikut ulasan terkini perkembangan kemitraan minuman teh, di antaranya dari Teh Green Can­yon, Calais Artisan Bubble Tea & Coffee, serta Royal Tea Roci, Berikut ulasannya:

  • Royal Tea Roci

Merek minuman teh lainnya adalah Royal Tea Roc i yang didirikan oleh Romi Muhison. Usaha ini sudah berdiri sejak t ahun 2014 lalu. Kini, Royal Tea sudah memiliki 70 gerai. Lest ari, staf administrasi Royal Tea Roci bilang, satu gerai milik induk usaha yang terletak di Jakarta dan sisanya milik mitra usaha.

Royal Tea Roci sudah go international dan memiliki empat gerai mitra di Kuwait. Adapun sisanya tersebar di Bandung, Surabaya, Palem­bang, L ampung, Jambi, Medan, Pekanbaru, dan Papua.

Sementara untuk nilai investasi, ada peruba­han. Dulu paket pertama yakni paket peralatan tanpa booth senilai Rp 5,5 jut a, paket peralatan dengan booth seharga Rp 8,5 dan master fran­chise senilai Rp 25 juta. Saat ini hanya tingga dua paket yang ditawarkan, yakni paket lengkap peralatan dengan booth seharga Rp 15 juta dan paket master franchi se meningkat menjadi Rp 70 juta.

Agar usaha ini terus berkembang, Royal Tea menambah varian menu. Dari sebelumnya han­ya memiliki 12 rasa, saat ini Royal Tea Roci mem­punyai sekitar 26 varian rasa minuman dengan topping bubble, jelly, dan egg puding.

Rasa terbaru yang diluncurkan adalah c reamy cokelat. Lestari menyatakan, harga jual kini su­dah naik, dari semula hanya Rp 7.000 per gelas, sekarang menjadi

Rp 10.000 per gelas.

Bicara soal strategi pemasaran, Royal Tea Roc i gencar melakukan promosi pada situs, sos­ial media, brosur, dan rajin mengikuti pameran-pameran waralaba.

Dia bilang, kendala yang dihadapi kemitraan ini yaitu masalah logistik. Proses pengiriman ter­kadang terlambat lantaran masih meng gunakan jasa pengiriman umum.

Dalam waktu dekat Royal Te a akan menam­bah varian rasa baru yaitu rasa teh alpukat dan tambahan topping terbaru bubble bubba.

  • Calais Artisan Bubble Tea & Coffee

Usaha ini sudah berdiri sejak 2011 dengan ge­rai pertamanya di Kuningan Cit y, Jakarta. Tidak lama berselang, Calais menawarkan kemitraan usaha. Saat ini, Calais berkembang menjadi 38 gerai. Milik pusat sebanyak empat gerai dan si­sanya milik mitra menjadi 34 gerai.

Indra, st af franchise Calais Ar tisan menjelas­kan, paket investasi yang ditawarkan masih sama, yakni paket Calais Express senilai Rp 205 juta. Itu sudah meliputi biaya lisensi, perleng­kapan, pembangunan interior gerai di mal dan biaya material. Mitra juga akan diberi pelatihan karyawan, seluruh perlengkapan gerai, booth, promosi, dan lain-lain.

Kerjasama ini berlangsung selama lima tahun. Mitra usaha dikenakan biaya royalti sebesar 5% dari omzet per bulan. Calais menyediakan Menu ut ama aneka minuman teh dengan taburan bub­ble di atasnya. Sebut saja beberapa andalan mer­eka seper ti Jasmine Milk Tea Mango Pudding dan L avender Milk Tea Pink Bubble.

Ada 17 menu minuman teh yang bisa dipilih atau minuman kopi sebagai alternatif. Harga jual yang ditawarkan masih sama yaitu Rp 15.000 -Rp 21.000 per gelas.

Untuk menjaga kualitas produk, Calai s meng­haruskan seluruh mitranya untuk membeli bah­an baku dari pusat. Sebab, Calais menggunakan bahan baku teh yang langsung diimpor dari Tai­wan. Ini merupakan salah satu keunggulan yang mereka tawarkan dibanding produk lain.

Saat ini Calais masih menjalin kerja sama dengan Line. Setiap hari Rabu bagi pelanggan yang sudah follow akun Calais di Line, akan mendapatkan pro gram promo buy one get one.

Indra menyatakan, kendala yang dihadapi saat ini adalah persaingan yang kian sengit. Ter­kadang, dalam satu lokasi terdapat brand lain se­hingga harus bisa bersaing dengan produk lain yang sejenis tersebut. Selain itu, ada beberapa mitra yang nakal seperti tidak membeli semua bahan baku dari pusat, padahal pasokan bahan baku wajib diambil dari pusat.

Ke depannya, Calais menargetkan akan mer­ambah pasar luar negeri. Target penambahan mitra sampai akhir tahun sebanyak delapan out­let hingga 10 outlet.

  • Teh Green Canyon

Usaha asal Jakarta ini berdiri pada tahun 2012. Setahun kemudian, Teh Green Canyon yang menawarkan kemitraan usaha, tepatnya pada bulan Agustus 2013. Kini, gerai milik mitra telah berkembang hingga mencapai 50 mitra yang tersebar di Kalimantan, Jakarta, Surabaya, Yog­yakarta, Pekanbaru, dan NTB. Sement ara pusat memiliki empat gerai di Kalimantan.

Poma, pemilik Teh Green Canyon men­gatakan, paket kemitraan yang ditawarkan saat ini ber t ambah. Sebelumnya paket investasi yang ditawarkan ada dua, yaitu paket bag senilai Rp 7,2 juta dan paket koper senilai Rp 10,7 juta. Saat ini, paket inve stasi bertambah satu lagi yaitu pa­ket dompet senilai Rp 10, 3 juta.

Perbedaannya, paket koper dan paket dom­pet mendapatkan fasilit as booth, sementara pa­ket bag hanya mendapatkan fasilitas meja por­tabel. “Selain itu fasilit as lainnya tidak terlalu banyak berbeda,” ujar Poma.

Fasilit as yang dimaksud adalah peralatan us­aha seperti teko, lid seal, cooler box, dispenser, sedotan, gelas, seragam, x-banner, dan bahan baku teh. Varian rasa yang ditawarkan pun ma­sih sama, yakni ada 12 varian rasa seperti pisang, stroberi, mangga, markisa, jambu merah, serta varian teh susu seper ti peppermint, vanilla latte, hazelnut, bubble gum, caramel, dan lainnya. Harga yang dibanderol pusat masih sama, yaitu Rp 5.000 per gelas.

Dengan harga tersebut, mitra diperkirakan mampu menjual 1.000 gelas per minggu. Poma mengaku, laba bersih yang bisa didapat mitra bisa lebih dari 100%, sehingga waktu balik mod­al hanya beberapa bulan saja.

Selama ini dia gencar berpromosi lewat me­dia sosial, website dan mengikuti beberapa pa­meran yang ada di Jakarta. Namun, Poma men­gaku masih ada kendala yang dihadapi seperti persaingan usaha yang semakin sengit.

Tak hanya itu, ketika musim hujan, konsumen yang datang kerap berkurang. “Tetapi dengan ad­anya tambahan rasa dan topping bubble ke depan­nya, kita bisa mengatasi masalah tersebut,” ucap Poma.

Apalagi dengan varian rasa teh yang sudah cukup banyak, Poma optimistis usahanya bisa terus bertahan.

(KTN)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================