Pebalap Red Bull KTM Ajo, Miguel Oliveira meyakini bahwa pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi adalah ikon paling bersinar dari dunia balap motor.
Oleh : (Imam/net)
Ia ragu ada pebalap lain yang mampu menyamai prestasi gemilangnya selama berkiprah di Grand Prix.
Oliveira yang masih beruÂsia 20 tahun, dikenal sangat mengidolakan Rossi sejak anak-anak. Dengan prestasinÂya yang gemilang di Moto3, Oliveira pun mendapat unÂdangan untuk berlatih di flat track pribadi The Doctor di Tavullia, Italia tahun lalu.
“Vale referensi saya, baik sebagai pebalap maupun sebÂagai orang biasa. Kami berteÂmu dan mengobrol beberapa kali. Saya sempat berlatih di Motor Ranch bersamanya,†ujar Oliveira kepada Destak.
Pebalap Portugal inipun yakin rekor-rekor Rossi akan bertahan lama, meski kini mendapat ancaman dari Marc Marquez.
“Vale sosok normal dan hal ini membuat kami makin kagum padanya. Sulit rasanya tidak suka padanya. Ia punya karisma yang menakjubkan. Ia adalah dewa balap motor. Saya ragu ada yang bisa mengulang prestasinya,†tutup Oliveira.
Oliveira sendiri menjalani debut Grand Prix pada tahun 2011 di kelas GP125 dan menÂgakhiri musim di peringkat ke-14. Sejak digantikan oleh kelas Moto3 pada tahun 2012, prestasinya pun membaik.
Saat ini, ia duduk di perÂingkat ketiga pada klasemen pebalap dengan 102 poin dan koleksi tiga podium, termaÂsuk dua kemenangan.
Lebih dari Seorang Pebalap
Pebalap tim pabrikan Ducati, Andrea Dovizioso mengaku sama sekali tak iri melihat Valentino Rossi menÂjadi pebalap Italia paling popÂuler di MotoGP.
Menurutnya prestasi yang gemilang dan karakter unik suÂdah sewajarnya membuat The Doctor dicintai banyak orang.
Dovizioso yang pada awal musim ini kerap bersaing senÂgit dengan Rossi, mengaku maklum bila ia dan pebalap Italia lainnya terus berada di bawah bayang-bayang Rossi.
DesmoDovi bahkan meyaÂkini bahwa pebalap berusia 36 tahun itu adalah game changer di MotoGP.
“Saya rasa wajar dia lebÂih populer. Vale tak hanya seorang pebalap, ia lebih dari itu. Meski ia paling tua, ia puÂnya karakter istimewa. Apalagi ia punya banyak gelar. Saya tak masalah ia lebih populer,†ujar juara dunia GP125 2004 ini.
Dovizioso pun mengaku hanya akan fokus pada hasil balapnya sendiri. “Saya tak berusaha menirunya. Yang penting adalah hasil balap. Tentu menyenangkan punya banyak fans, tapi itu bukan motivasi utama saya untuk mengambil resiko besar saat balapan,†tutupnya.
(Imam/net)