JAKARTA TODAY – PT Transjakarta bekerÂja sama dengan Perusahaan PengangkuÂtan Djakarta (PPD) berencana melahirkan Transjabodetabek. Moda transportasi massal Transjabodetabek ini mirip dengan skema bus Angkutan Perbatasan TerinteÂgrasi Busway (APTB). Yaitu membawa penÂumpang dari daerah satelit seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi masuk ke Jakarta melalui jalur Transjakarta.
Direktur Utama PT Transjakarta AnÂtonius Kosasih mengatakan moda transÂportasi massal Transjabodetabek akan dioperatori oleh PPD, dan kerja sama Transjakarta dengan PPD ini menggunakÂan skema aglomerasi. “Bus-bus yang akan beroperasi itu merk-nya Hino dan MerÂcedes Benz bermesin diesel. Bus ini juga akan beroperasi dengan izin bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) yang dikeluarÂkan oleh Kemenhub,†jelas Kosasih, Jumat (31/7/2015).
Transjabodetabek akan menerapkan tarif flat dari daerah satelit hingga masuk ke Jakarta sebesar Rp 9.000. “Tarifnya flat hingga masuk Jakarta. Rencananya sebesar Rp 9.000,†tuturnya.
Setelah bus Transjabodetabek masuk Jakarta, maka bus wajib masuk jalur busÂway. Tidak boleh keluar dari jalur dan rute yang telah ditetapkan. “Pengoperasian bus Transjabodetabek akan menerapkan standar yang sama seperti Transjakarta, yaitu sertifikasi pengemudi, kecepatan bus maksimal 50 kilometer per jam, dipasang GPS yang dapat dipantau Transjakarta dan sistem Jakarta Smart City, serta aturan keÂamanan sesuai standar Transjakarta,†imÂbuh Kosasih.
(Yuska Apitya/net)