JAKARTA, TODAY — Kemarau panjang dan benana kekeringan yang melanja sentra-sentra pertanian di Indonesia, telah memberi pelajaran pentÂing bagi pemerintah. Karena itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengambil sejumlah langkah sebagai antisipasi hancurnya sektor pertanian.
Untuk jangka pendek, KeÂmenterian PU telah melakukan pembagian pompa air. Jangka menegah akan ada percepatan pembangunan proyek 13 waduk. “Kita juga melakukan pemanÂtauan secara intensif terhadap ketersediaan air di waduk,†kata Menteri PU dan Perumahan RakyÂat Basuki Hadimuljono Minggu (2/8/2015)
Langkah antisipasi lain, kata Basuki, Kementerian PUPR melakukan penyuluhan kepada petani yaitu penyuluhan tenÂtang penghematan air. “Kita menjelaskan bagaimana meÂmanfaatkan air secara efesien dan efektif melalui Gerakan Hemat Air dan meningkatkan kesadaran terhadap pelestarian lingkungan hidup,†jelas Basuki.
Selain langkah antisipasi, Kementerian PUPR juga memÂbuat langkah yang sifatnya jangÂka pendek, yaitu penangggulanÂgan kekeringan, dengan cara menyediakan pompa air, suplai air bersih melalui mobil tanki dan hidran umum di daerah krisis air, juga membuat sumur-sumur dalam yang dilengkapi dengan pompa. “Itu langkah jangka pendek. Untuk jangka menengah PUPR melakukan percepatan pembangunan 13 bendungan yang tersebar di 10 provinsi di tahun 2015 ini,†kata Basuki.
Sebelumnya sudah ada penandatanganan kontrak konÂstruksi 4 bendungan yang maÂsuk dalam 13 bendungan prioriÂtas yang akan dibangun tahun ini. Yaitu Bendung Aseloreng (Sulawesi Selatan), Tanju (NTB), Mila (NTB), dan Karian (Banten).
Proyek bendungan yang telah ditandatangi kontrak konstrukÂsinya, dalam 3 tahun ditargetkan proyek bendungan selesai. NaÂmun dengan adanya percepatan ini bisa lebih cepat selesai.
Caranya dengan mewajibÂkan kontraktor kerja 2 shift seÂtiap hari selama 7 hari dalam seminggu. Misalnya BendunÂgan Raknamo di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan tuntas 2 tahun lebih cepat dari 2019 menjadi 2017.
Pemerintah sebelumnya telah menandatangani 5 proyek bendungan yaitu bendungan Raknamo (NTT), Pidekso (Jawa Tengah), Logung (Jawa TenÂgah), Keureuto (Aceh Utara) dan Lolak (Sulawesi Utara).
Dengan tambahan 4 bendÂungan ini artinya sudah 9 proyek bendungan siap dibanÂgun tahun ini. Empat bendunÂgan sisanya akan memasuki penandatanganan kontrak seÂlambat-lambatnya pada SepÂtember tahun ini. Itu ada Tapin (Kalimantan Selatan), Ratiklod (NTT), dan Telagawaja (Bali) dan Bintang Bano (NTB).
(Alfian M)