Kudapan waffle ala Hong Kong kian digemari dan pasarnya masih luas lantaran belum banyak pemain yang terjun di daerah. Termasuk yang BOGOR TODAY pantau di Bogor. Bisnis waffle ini memang belum surut, maka wajar banyak usaha sejnis yang mulai bermunculan dengan menggarap peluang pasar. Salah satunya yang coba ditawarkan oleh Mrs. Waffles lewat kemitraan atau paket investasi. Seperti apa?
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Satu lagi tawaran kemitraan usaha waffle ala Hong Kong datang dari Mrs. Waffles. Paket investasi senilai Rp 80 juta. Mitra akan mendapat booth, perlengkapan usaha dan bahan baku awal. Mitra diprediksi bisa balik modal kurang dari setahun, jika target omzet tercapai.
Bisnis kudapan waffle ala Hong Kong belum surut. Bentuk camilan gurih yang berbeda dari waffle asal Belgia yang sudah lebih dulu populer membuat banyak orang penasaran untuk mencicipinya. Apalagi saat ini varian rasa waffle yang berbentuk bulat-bulat ini makin beragam. Oleh sebab itu, peÂminatnya pun makin banyak.
Melihat peluang tersebut, Tjioe Liesar, ikut membuka usaha waffle dengan nama Mrs. Waffles. Pengusaha asal Jakarta ini menjalankan usaha sejak September 2014 di bawah naungan PT Tangguh Sakti Pondasi. Lee, panggilan akrabnya, bilang, gerai pertaÂma Mrs. Waffles berada di Mal Alam Sutera, Tangerang. Melihat respon konsumen cuÂkup baik, Lee memutuskan menawarkan kemitraan di awal tahun ini.
Saat ini total gerai Mrs. Waffle ada yang 11 tersebar di Tangerang, Jakarta, Padang, dan SaÂmarinda. Dari total jumlah gerai tersebut, tiga diantaranya milik pusat dan sisanya milik mitra.
Jika Anda berminat, Lee menawarkan paket investasi senilai Rp 80 juta. Fasilitas yang didapat mitra antara lain booth beruÂkuran 3 meter (m) x 2 m, desain ruangan, peralatan usaha, bahan baku awal waffle beÂserta taburannya, seragam karyawan, pelatiÂhan karyawan, serta materi promosi. Jangka waktu kerjasama berlangsung selamanya. Dia juga tidak menerapkan biaya royalti. NaÂmun, bahan baku dan topping wajib dipasok dari pusat untuk standardisasi rasa produk.
Es krim pelengkap
Mrs. Waffle menyajikan eggwaffle dengan 10 varian rasa mulai dari vanila, cokelat, teh hijau hingga rasa moka dengan 10 pilihan taburan. Selain itu, gerai ini juga menawarÂkan menu es krim aneka rasa sebagai menu tambahan. Harga jual eggwaffle berkisar Rp 15.000 per porsi hingga Rp 30.000 untuk harga es krim per porsi.
Dari pengalaman, Mrs. Waffles dapat menjual 60 porsi-200 porsi eggwaffle per hari dengan rata-rata omzet mencapai Rp 2 juta per hari. Sehingga dalam sebulan omzet yang didapat bisa sekitar Rp 30 juta-120 juta. Setelah dikurangi biaya-biaya operasional, mitra masih bisa meraup laba bersih hingga 30% per bulan. Dengan estimasi tersebut, target balik modal diperkiÂrakan kurang dari setahun.
Lee menjelaskan, keleÂbihan Mrs.Waffle adalah kualitas bahan baku yang baik karena tiÂdak menggunakan baÂhan pengawet sehingga aman untuk anak-anak. “Kami mengunakan bahÂan-bahan yang segar serÂta eggwaffle kami renyah di di luar tapi lembut di dalam,” kata Lee.
Satu gerai membutuhÂkan lahan minimal 16 m² denÂgan minimal tiga karyawan. Ia mematok target penambahan hingga 20 gerai hingga akhir DeÂsember 2015.
Pietra Sarosa, Konsultan Waralaba sekaligus Direktur SaroÂsa Consulting Group berpendapat, produk camilan memiliki pasar yang bagus tapi mitra harus panÂdai memilih lokasi usaha. Selain itu, lantaran hanya camilan, rasa produk yang ditawarkan harus sesÂuai lidah. (KTN)