Gigi berlubang harus segera ditambal karena di situ bukan hanya ada gigi saja tapi di bawahnya juga ada saraf-saraf dan saluran akar. Gigi berlubang ada kumannya, kalau tidak ditangani maka kuman akan terbawa melalui pembuluh darah dan bersarang di organ-organ.
Oleh : RIFKY SETIADI
Email: [email protected]
Malas sikat gigi ternyata bisa beÂrakibat fatal bagi kesehatan tubuh. Dekan Fakultas Kedokteran Gigi dari Universitas Trisakti, Profesor Dr drg Tri Erri Astoeti, mengatakan, gigi berÂlubang atau karies bisa menyeÂbabkan berbagai penyakit kronis mulai dari infeksi paru-paru, janÂtung hingga stroke.
Resiko gigi berlubang biasanÂya lebih banyak ditemukan pada gigi belakang atau geraham.
Data itu juga diperlihatkan dari hasil penelitian Fakultas KeÂdokteran Gigi Universitas IndoneÂsia pada 2014 yang menunjukkan, 82,49 persen kasus karies gigi terjadi pada gigi bagian belakang. Letak dan juga anatomi gigi beÂlakang yang rumit, ditambah banÂyak celah dan alur menyebabkan gigi belakang sulit dibersihkan. Hal ini kemudian memicu munÂculnya plak dan mengakibatkan gigi berlubang. Gigi belakang juga merupakan yang pertama kali tumbuh, sehingga lebih lama berkontak dengan makanan.
Lubang pada gigi umumnya disebabkan pertemuan antara bakteri dan gula. Bakteri yang terÂdapat pada mulut akan mengubah gula dari sisa makanan menjadi asam dan menyebabkan lingÂkungan gigi menjadi asam. Asam inilah yang akhirnya membuat lubang pada email gigi. Kemudian, lubang kecil pada email selanjutÂnya dapat menjadi sisa makanan, dan adanya bakteri akan membuat lubang semakin besar hingga menÂcapai dentin dan saraf.
Biasanya prosesnya bertahun (dari email ke dentin dan saraf ). Saat sudah mencapai saraf, maka akan mulai terasa berdenyut dan sakit luar biasa. Ini penyakit kroÂnis yang lama munculnya. Data Riset Kesehatan Dasar (RiskesÂdas) 2013 menunjukkan, tingkat keparahan kerusakan gigi di InÂdonesia pada anak usia 12 tahun berada pada nilai DMFT 4,6.
Selain gigi berlubang, yang harus diwaspadai adalah adanya peradangan gusi akibat tidak terÂawat. “Sederhananya, gigi dan mulut kita adalah jalan masuknya segala macam hal ke dalam tubuh kita. Sayangnya, kita selalu memÂperhatikan gigi dan jarang memÂperhatikan gusi, padahal gusi berisi banyak jaringan penyangÂga, saat gusi meradang maka kuÂman akan masuk ke dalam aliran darah dan merusak tubuh,â€
Salah satu ciri gusi yang suÂdah mengalami peradangan, kata Astoeti, adalah jika gusi mengeluÂarkan darah saat gigi disikat. Jika seseorang mengidap diabetes, maka akibatnya akan lebih parah tiga kali lipat. Solusinya, kata dia, dengan menghilangkan plak pada gigi karena plak pada gigi merupakan campuran bakteri dan kuman yang bisa berbahaya jika masuk ke dalam tubuh.
“Sikat gigi sehari dua kali, setelah makan dan sebelum tiÂdur. Jangan lupa juga gunakan mouthwash untuk membantu menghilangkan plak. Tapi jangan sampai tertelan karena kan ada kandungan flouride yang berbaÂhaya jika terakumulasi di dalam tubuh,†kata dia.(*)