KUALALUMPUR TODAYÂ – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengadakan perteÂmuan bilateral dengan MenÂteri Luar Negeri Australia Julie Bishop di sela acara ASEAN Ministerial Meeting (AMM) di Kuala Lumpur Malaysia, kemaÂrin. Kedua petinggi negara ini mengaku akan memperkuat kerja sama antarnegara, teruÂtama di bidang pendidikan.
“Kami ingin meningkatkan kerja sama di bidang pendidiÂkan, termasuk yang tadi diseÂbutkan Julie Bishop mengeÂnai New Colombo Plan,†ujar Retno kepada wartawan usai pertemuan.
New Colombo Plan meruÂpakan program beasiswa yang diberikan pemerintah Australia bagi warganya yang ingin melanÂjutkan pendidikan di kawasan Indo-Pasifik, termasuk IndoneÂsia. Rencananya, pemerintah Australia akan meningkatkan jumlah penerima beasiswa NCP 2016 menjadi 4.750 orang, setelah pada tahun-tahun seÂbelumnya kuota beasiswa NCP hanya sebesar 4.400 orang. Indonesia termasuk salah satu negara tujuan NCP yang palÂing populer bagi pelajar AusÂtralia. Lebih dari 1.100 mahaÂsiswa Australia menuntut ilmu di Indonesia pada tahun ajaÂran 2014/2015 dengan menÂgambil sejumlah disiplin akadeÂmis seperti hukum, komunikasi, ilmu pengetahuan, kedokteran, pendidikan, dan pertanian.
Sementara bagi Indonesia, Australia juga menjadi salah satu negara tujuan belajar yang banyak diminati. Saat ini, pelaÂjar Indonesia di Australia terÂcatat mencapai sekitar 17 ribu orang, menurut data laporan dari Perhimpunan Pelajar InÂdonesia Australia, dikutip dari Australia Plus.
Melalui program NCP ini, Retno berharap hubunÂgan people to people antara Indonesia dan Australia semaÂkin kuat sehingga mendorong kerja sama kedua negara yang lebih aktif dan menguntungÂkan satu sama lain.
Selain di bidang pendiÂdikan, dalam pertemuan ini Retno juga membahas kerja sama di sektor ekonomi dan perdagangan. Dalam waktu dekat, menurut Retno, akan ada kunjungan Menteri PerdaÂgangan dan Investasi Australia bersama dengan rombongan pengusaha ke Indonesia demi mendorong pembangunan ekonomi kedua negara.
Kunjungan menteri AustraÂlia ini menunjukan hubungan Indonesia dan Australia yang semakin intensif. Retno menÂgatakan bahwa kunjungan sepÂerti ini akan dilakukan secara ruÂtin hingga menjelang akhir 2015.
“Mulai bulan ini, setiap akhÂir bulan akan ada kunjungan menteri Australia ke Indonesia hingga menjelang akhir taÂhun,†ujar Retno menegaskan.
Bertetanggga, hubungan kerja sama antara Indonesia dan Australia cukup intensif, meski sempat bersitegang terÂkait eksekusi mati dua terpiÂdana narkoba asal Australia beÂberapa waktu lalu. Ke depan, pemerintah Australia berenÂcana membangun konsulat jenderal di Makasar.
(Yuska Apitya/net)