MAKASSAR, TODAY — MuhamÂmadiyah mendorong diterbitÂkannya fatwa haram untuk meÂmilih pemimpin koruptor. Ini merupakan bagian terpenting dari rekomendasi yang disamÂpaikan organisasi Islam terbeÂsar ini dalam Muktamarnya yang ke-47 di Makassar.
“Virus korupsi, sudah menjadi epidemik, yang merusak semua sendi-senÂdi peradaban kita. Maka adalah fardhu ain bagi seÂluruh anak negeri ini untuk melawan korupsi,†demikian bunyi penggalan salah satu rekomendasi Muktamar yang diÂlansir Jumat (7/8/2015).
Pemberantasan korupsi dapat dilakukan dengan beÂberapa cara, di antaranya memberikan sanksi sosial bagi para koruptor, memuÂlai hidup “bersih†tanpa korupsi dimulai dari diri sendiri (ibda’ binafsik) dan rumah kita, membenahi transparansi dan akuntabilÂitas serta mendorong gerakan “BerÂjamaah Lawan Korupsiâ€.
Gerakan melawan korupsi haÂrus terus diduplikasi secara massif dengan melibatkan semua elemen masyarakat sipil. Di tingkat internal, Muhammadiyah akan mendorong seluruh amal usaha MuhammadiÂyah untuk menerapkan good corÂporate governance.
“Dan melahirkan fatwa tarjih baru tentang haram meÂmilih pemimpin yang korupsi. Muhammadiyah menetapÂkan dan mendorong Gerakan Berjamaah Lawan Korupsi sebÂagai salah satu instrumen utama Muhammadiyah dalam rangka mencerahkan dan memajukan InÂdonesia,†demikian bunyi penggaÂlan lain rekomendasi tersebut.
Saat ini ada sejumlah eks napi koÂrupsi yang maju di Pilkada Serentak 2015. Mereka sudah membuat pengÂumuman di media massa. Salah satunya mantan Walikota Semarang.
 Muhammadiyah juga merilis seÂjumlah rekomendasi untuk PemerÂintah dan umat di Muktamar ke-47 yang baru saja berakhir. Untuk isu-isu universal, ada 13 rekomendasi yang ditelurkan.
Di antara 13 poin tersebut, selain rekomendasi soal gerakan berjaÂmaah antikorupsi, juga penyatuan kalender Islam. Penyatuan kalender Islam secara internasional diperluÂkan demi mencegah terjadinya perÂbedaan waktu-waktu penting, sepÂerti penentuan hari raya ataupun penentuan Ramadhan.
Berikut 13 rekomendasi MuhamÂmadiyah untuk isu-isu strategis keuÂmatan, kebangsaan, dan kemanuÂsiaan universal:
- Membangun Masyarakat Ilmu
Muhammadiyah mengajak perÂguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi Muhammadiyah, untuk menÂjadi Center of Excellence (pusat inoÂvasi unggulan) berbasis sustainabiliÂty dan center of technopreneurshop dalam bentuk universitas riset.
- Toleransi dan Kerukunan Antar Umat Beragama
Muhammadiyah mengajak umat Islam, khususnya warga PersyarikaÂtan, untuk bersikap kritis dengan berusaha membendung perkemÂbangan kelompok takfiri melalui pendekatan dialog, dakwah yang terbuka, mencerahkan, mencerdasÂkan, serta interkasi sosial yang sanÂtun.
- Peningkatan Daya Saing Umat Islam
Muhammadiyah menganjurkan agar umat Islam Indonesia berperan lebih aktif di tingkat internasional dan berkompetisi dengan umat IsÂlam lain.
- Penyatuan Kalender Islam
Muhammadiyah memandang perlu untuk adanya upaya penyatÂuan kalender hijriyah yang berlaku secara internasional, sehingga dapat memberikan kepastian dan dapat diÂjadikan sebagai kalender transaksi. Penyatuan kalender Islam tersebut meniscayakan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Melayani dan Memberdayakan Kelompok Difabel dan Kelompok Rentan Lainnya
Muhammadiyah diperlukan komitmen dan kepedulian masyaraÂkat dan Pemerintah untuk memperÂhatikan, memihak, melayani, dan melindungi kaum difabel sehingga mereka mendapatkan hak azasinÂya sebagai insan Tuhan. Jaminan konstitusional dan pemenuhannya secara bersunguh-sungguh sangat bermakna bagi kaum difabel teruÂtama dalam bidang pendidikan, keÂsehatan, politik, ekonomi, hukum, dan sosial.
- Pengendalian Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif
Muhammadiyah menyerukan kepada pemerintah dan segenap elÂemen masyarakat untuk melakukan tindakan tegas dan menyatakan perÂang terhadap narkotika, psikotropiÂka, dan zat adiktif lainnya. Aspek lainnya adalah upaya pendidikan dan rehabilitasi yang diupayakan oleh negara dan pemangku kepentÂingan terkait.
Muhammadaiyah akan mengÂgalang kerjasama dan sinergi denÂgan seluruh potensi masyarakat sipil, organisasi kepemudaan, keÂagamaan maupun organisasi profesi untuk memberi perhatian dan berÂperan aktif dalam menanggulangi darurat zat adiktif (rokok, alkohol dan narkotika) di negara ini.
- Tanggap dan Tangguh Menghadapi Bencana
Muhammadiyah telah menerÂbitkan buku Teologi Bencana serta memiliki Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB), Muhammadiyah DiÂsaster Management Center (MDMC) dan relawan kemanusiaan yang piawai.
- Memaksimalkan Bonus Demografi
Dalam dua dasa warsa ke depan Indonesia mendapatkan anugerah kependudukan atau bonus demoÂgrafi dimana mayoritas penduduk terdiri atas kelompok usia produktif. Untuk memaksimalkan hal tersebut, Muhammadiyah mendorong PemerÂintah dan seluruh kekuatan bangsa lebih bersungguh-sungguh meningÂkatkan kualitas dan akhlak bangsa, terutama generasi muda, melalui pendidikan, pelatihan, memberÂantas penyalahgunaan narkoba, menindak tegas pelaku kriminal, membangun sarana sosial, dan lingÂkungan yang sehat.
- Gerakan Berjamaah Lawan Korupsi
Muhammadiyah mendorong gerÂakan melawan korupsi terus didupÂlikasi secara massif dengan melibatÂkan semua elemen masyarakat sipil. Di tingkat internal Muhammadiyah bisa mendorong seluruh amal usaha Muhammadiyah untuk menerapÂkan good corporate governance dan melahirkan fatwa tarjih baru tenÂtang haram memilih pemimpin yang korupsi.
- Jihad Konstitusi
Muhammadiyah menjadikan JiÂhad Konstitusi sebagai bagian tidak terpisahkan dari dakwah penceraÂhan menuju Indonesia berkemajuan untuk penyelamatan Indonesia dan masa depan generasi bangsa.
- Adaptasi dan Mitigasi PerubaÂhan Iklim
Muhammadiyah mendorong aksi nyata secara bersama-sama dan berkelanjutan untuk menguÂrangi dampak pemanasan global melalui usaha-usaha penghijauan hutan, mengubah gaya hidup yang boros energi, membersihkan poÂlusi, membangun infrastruktur fisik yang ramah lingkungan, menguÂrangi penggunaan kertas dengan penghematan, daur ulang, dan meminimalkan penggunaan kertas melalui budaya paperless dengan pemanfaaatan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi seperti penggunan email dan media sosial untuk komunikasi antar manusia, pengembangan e-book, e-news paÂpers, e-magazine dan website untuk referensi ilmiah dan pengetahuan mutakhir.
- Pemanfaatan Teknologi Komunikasi
Muhammadiyah mendorong umat Islam menguasai teknologi informasi. Kemampuan menguasai teknologi akan bermanfaat untuk sarana dakwah dan penyebarluasan faham dan gagasan yang utama. JeÂjaring antar manusia dapat dikemÂbangkan menjadi jejaring ideologi, advokasi dan kerja sama yang membuana. Perlu dikembangkan etika virtual yang menjujung tinggi kesopanan, penghargaan terhadap sesama, dan akhlak mulia sehingga relasi media sosial tidak liar dan tetap berada dalam koridor nilai-nilai kemanusiaan yang luhur.
- Human Trafficking dan Perlindungan Buruh Migran
Muhammadiyah memandang perlu dilakukan advokasi secara serius terhadap para pekerja IndoÂnesia di luar negeri dan memberiÂkan wacana yang benar mengenai kesamaan derajat manusia. MuÂhammadiyah mengecam praktik perbudakan apapun bentuknya seperti yang terjadi pada korban huÂman trafficking dan eksploitasi terÂhadap tenaga kerja serta menuntut pemerintah menindak tegas pelaku perdagangan dan eksplotasi manuÂsia tersebut.
(Alfian M)
Bagi Halaman