KETIKA Laksamana Sudomo diangkat sebagai PangkopÂkamtib oleh Presiden Soeharto, gebrakan spektakulernya adalah mem b e r a n t a s pungli alias punÂgutan liar.
DampaÂknya luar biasa. Semua instansi pemerintah menjaÂdi ketakutan dengan segala macam pungutan. Termasuk sekolah takut memungut iuran dari murid. Akibatnya, sekolah kehilangan sumber pembiayaan. Maklum, anggaran dari APBN pada waktu masih sangat minim.
Banyak sekolah yang nyaris tak bisa berÂoperasi karena tak punya dana untuk beli kapur, bayar honor guru, dan membayar biaya operasional lainnya. Itu sebabnya, para orang tua murid berinisiatif menggalang dana sumÂbangan sukarela, namun ada saja orang tua murid yang menolak.
Kabar ini sampai ke Sudomo. Ia pun datang ke sekolahan ternama di Jakarta Apa benar di sekolah ini ada pungli tanya Sudomo. Tidak ada Pak. Yang ada di sini Susu Tante (sumbangan sukarela tanpa teÂkanan), jawab Ketua POMG yang memimpin penggalangan dana operasional sekolah. Susu tante ya, timpal Sudomo sambil tersenyum. (*)