BOGOR TODAY – Kepala SMK GlobÂal Nusantara Kota Bogor, Asyuro belum bisa mengajar dikarenakan trauma yang berkepanjangan damÂpak dari penganiayaan terhadap dirinya yang dilakukan oleh oknum sopir, Dedi Setiawan. Dedi sudah ditetapkan tersangka, namun polisi tak menahan dan membiarkan genÂtayangan.
Kakak korban, Aef Saefudin sanÂgat menyayangkan belum adanya tindakan dari pihak yang berwajib untuk menangkap tersangka. “KeÂsannya seperti dibiarkan saja tidak ditangkap padahal alat bukti dan saksi sudah ada semua kurang apaÂlagi pak polisi yang terhormat,†ujarnya.
Lebih lanjut, Aef berharap polisi menangkap tersangka karena piÂhak keluarga khawatir dengan keÂselamatan Asyuro. “Saya takut dia mencari adik saya dan takut diapa-apakan sekarang saja masih trauma padahal sudah lumayan lama keÂjadiannya,†ungkapnya.

Aef juga meminta tersangka dihukum sesuai dengan hukuÂman yang setimpal sesuai dengan perbuatannya. “Saya pengennya tersangka dihukum yang seberat-beratnya,†tuturnya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Bogor Utara, AKP Bambang Gunadi, mengungkapkan pihaknya sudah memanggil tersangka. “Surat pangÂgilan sudah kita kirimkan seharusÂnya sore ini dia sudah ke kantor (keÂmarin red),â€bebernya.
Bambang juga menambahkan pihaknya akan melanjutkan sesuai dengan aturan hukum yang berÂlaku, dan tidak akan membebaskan tersangka. “Saya dengar dia (terÂsangka red) memakai jasa pengacaÂra namun itu tidak mempengaruhi kami, kami akan tetap menangkap pelaku,†ungkapnya.
Disinggung adanya intervensi dari senior di kepolisian Bambang membantah pihaknya tetap akan melanjutkan kasus ini hingga tunÂtas. “Enggak ada itu yang namanya intervensi, kasus ya kasus saya janji kasus ini akan saya kawal hingga proses P21,†tutupnya.
(Guntur Eko Wicaksono)